Disaat banyak orang nekat melakukan kejahatan demi bisa membeli makanan bagi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai, ternyata ada komunitas orang miskin yang hidup dengan amat mengenaskan.
Mereka berhasil mengadopsi metode bertahan hidup yang sangat buruk di dunia, yakni dengan mengkonsumsi sisa makanan yang telah dibuang.
Pagpag, seperti dilansir dari Inovasi Sosial & Inklusi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, digambarkan sebagai hidangan atau makanan penting bagi orang paling miskin, dan jadi solusi krisis kelaparan di Filipina.
Namun, dalam istilah yang lebih sederhana, Pagpag merupakan hidangan yang terbuat dari sisa makanan yang ditemukan di tempat sampah. Bahkan nama Pagpag sendiri diterjemahkan sebagai tindakan mengibaskan kotoran dan debu dari sesuatu, di Tagalog.
Pada dasarnya, masyarakat kurang mampu akan mengais sisa makanan dan daging dari tempat pembuangan sampah untuk dicuci, kemudian dimasak kembali, lalu dimakan sendiri, atau bahkan dijual sebagai makanan pokok di kalangan masyarakat termiskin.
Dilansir dari India Today, sekantong Pagpag dapat dijual mulai dari P20 (Rp5 ribu) hingga P30 (Rp8 ribu).
Selain menyedihkan, mereka yang mengonsumsi Pagpag sejatinya juga mempertaruhkan kesehatan dan nyawa. Sebab, sebelum dibuang, bahan dari sisa pembuangan dan sampah tersebut telah disemprot dengan cairan disinfektan. Maka jika dikonsumsi, bisa menyebabkan kematian.