"Ini rambut eyang Mbah Fanani, ini berusia 147 tahun, dibentangkan 7,5 meter, dalam keadaan seperti gimbal ya, ini rambut ini ketika bunda merawat Syeh Fanani, dari rambut ini keluar cahaya dan bau luar biasa sekali," lanjutnya.
Kata warga sekitarnya, ia selalu menolak untuk diajak pulang ke keluarganya. Setelah 22 tahun bungkam, akhirnya Mbah Fanani bersuara mengenai alasannya menetap di Dieng selama bertahun-tahun.
"Mbah Fanani ini adalah seorang pertapa asal Jawa Barat dalam perjalanannya menetap di Dieng sampai dijemput keluarganya pun, barusan mengeluarkan suara memilih tempat ini karena memang dari leluhur di sini, bertapa di gunung Dieng, beberapa tahun ini berada di tenda sini," pungkas Halimah.