Makam Tutankhamun dalam 3000 Tahun, Misteri Kematian Raja

Makam Tutankhamun dalam 3000 Tahun, Misteri Kematian Raja

Makam Tutankhamun ditemukan kelompok pengamat Inggris dan Mesir pada 26 November 1922. Tiga minggu sebelumnya, arkeolog Inggris Howard Carter dan timnya menemukan tangga yang dipenuhi puing-puing di Lembah Para Raja di Mesir.

Bayangin kamu ke Mesir terus nyari makam gengs. Berharap dapat harta karun atau malah dapat kutukan. Hiiy...

Setelah penggalian pada akhir 1800-an, banyak arkeolog mengira kalau di tempat ini udah gak ada apa-apa. Namun, Carter punya firasat bahwa masih banyak yang bisa ditemukan. Orang Mesir mulai mengubur raja-raja mereka di Lembah Para Raja selama sekitar 1539-1075 SM.

Sarkogafus Tutankhamun dalam 3000 Tahun (thesun.co.uk)

Carter sedang mencari makam seorang raja yang tidak dikenal dari dinasti ke-18. Raja yang masih anak-anak. Menjadi firaun Mesir yang paling terkenal. Makam Tutankhamun dalam 3000 tahun

Setelah membersihkan puing-puing dari tangga, Carter dan timnya menemukan pintu yang diplester. Penemuan yang luar biasa itu dikabarkannya pada Lord Carnavon. Dia lalu bergegas ke Mesir untuk menyaksikan pembukaan makam.

Ketika Carter dan timnya membersihkan kembali tangga untuk melanjutkan pekerjaan mereka, seluruh pintu terbuka, dan segel makam Tutankhamun dalam 3000 tahunterungkap. Lalu nama Raja Mesir ini menjadi terkenal di dunia.

Penemuan makan Tutankhamun (thesun.co.uk)

Raja yang masih anak-anak ini diketahui menjalankan pemerintahan dengan biasa-biasa saja. Ketika ia naik takhta pada usia sembilan tahun, negara itu masih dalam kekacauan dari keputusan yang dibuat oleh almarhum ayahnya, Akhenaten. Raja saat itu ingin mengubah Mesir dari agama politeistis menjadi monoteistik.

Seorang penasihat kerajaan bernama Ay tampaknya telah menjadikan raja muda menjadi bonekanya. Raja muda Tutankhamun untuk mengembalikan kebijakan Akhenaten.

Tutankhamun hanya memerintah selama sembilan tahun. Lahir sekitar tahun 1342 SM, Tutankhamun adalah keturunan dua raja penting: Amenhotep III dan Amenhotep IV, yang terakhir lebih dikenal sebagai Akhenaten.

Amenhotep III memerintah Mesir selama hampir empat dekade pada puncak dinasti ke-18, sementara Akhenaten secara radikal membentuk kembali agama dan seni Mesir dengan membuang dewa-dewa lama dan mengabdikan Mesir pada satu dewa, Aten, cakram matahari.

Setelah kematian Akhenaten, Tutankhamun muda menjadi raja. Makam Tutankhamun dalam 3000 tahun masih tersembunyi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"