Sobat ambyar semakin merajalela, jumlahnya terus bertambah pesat di Indonesia. Mungkin kedepannya bisa jadi komunitas pernah patah hati official. Khusus menampung insan muda yang galau dan merana karena tak kunjung mendapat pujaan hati. Saling menguatkan dan memotivasi. Oke kan?
Gak main-main, jagat media sosial menganugerahkan gelar Godfather of Broken Heart pada Didi Kempot. Pertama kami di Indonesia, bisa dapat rekor MURI mungkin. Bersama dengan julukan Lord Didi yang melambung, tembang-tembang lawasnya pun ikut merangkak naik dan digandrungi kawula muda yang menyebut diri mereka sobat ambyar.
Kini berbaggalah kalau kamu pernah patah hati, berarti kamu termasuk sosok ambyar yang punya banyak sobat senasib.
Konser Lord Didi tak pernah sepi dan selalu dinanti. Mereka yang datang selalu secara ajaib menyanyi dengan semangat tinggi. Melupakan sejenak suasana hati.
Lagu-lagu Didi Kempot yang viral bukan hanya karena memang lagunya yang mumpuni, tapi juga berkat netizen yang turut membagikannya melalui media sosial. Lagu lawas itu akhirnya kembali mengudara dan menyentuh hati para nestapa cinta.
Bagai gayung bersambut, hati yang gundah dihibur lagu-lagu yang bikin baper dari Didi Kempot.
Dikutip dari Kompas.com, Laelatus Syifa, seorang psikolog dari Universitas Sebelas Maret Solo menuturkan, fenomena kembalinya Lord Didi tak lepas dari peran sosial media. "Menurut saya, ini efek dari media sosial yang bisa memviralkan keasikan lagu Didi Kempot yang berbeda dengan lagu-lagu sekarang. Lagu Didi Kempot punya ciri khas tersendiri daripada musik saat ini," ungkap Syifa.
Jika berbicara lagu Didi Kempot yang sarat patah hati dan kesendirian, Syifa menduga lagu-lagu pedih ini mampu menjadi perwakilan perasaan insan muda.
Mewakili perasaanmu yang sulit diungkapkan. Kan malu juga kalau curhat habis ditolak gebetan, ya kan? Apalah daya kalau cuma bisa nangis sendiri di malam sunyi.
"Kalau dalam ilmu psikologi, seni memang bisa digunakan untuk mengekspresikan emosi. Istilahnya katarsis emosi," imbuh Syifa.
Syifa menilai mereka bukan penggemar musiman yang hanya bertahan dalam waktu singkat dan ikut-ikutan trend. "Bisa jadi memang karena viral, kemudian anak-anak muda menemukan sensasi unik dari karya-karya Didi Kempot. Bisa dikatakan, ini rasa lama yang fresh kembali di antara lagu-lagu patah hati yang itu-itu saja," ujar Syifa.
Loyalitas sobat ambyar tidak perlu diragukan.
Bagi kamu yang pernah dan sedang patah hati, tetaplah bersabar dan berjuang. Setidaknya kamu sudah berjuang.