Setelah gagal memenangkan pemilu Malaysia beberapa hari lalu, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kabarnya akan bertandang ke Jakarta. Kabar ini menguat setelah Najib mengumumkan akan berlibur bersama keluarga melalui akun resmi Twitter-nya.
After over four decades in politics and the recent election campaign, which was regrettably personal and perhaps the most intense in Malaysian history, I will take a short break to spend time with my family whom I have not seen enough of in recent years.
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 11, 2018
Meski begitu, langkah Najib untuk meninggalkan Malaysia dihambat oleh sejumlah pihak. Salah satunya adalah sekelompok massa yang berkumpul di sebuah bandara kecil di luar ibu kota Kuala Lumpur, Sabtu (12/5/2018). Di sana massa mencoba menghalau mobil-mobil memasuki bandara Sultan Abdul Aziz Shah.
Dalam situasi itu, pihak berwenang menurunkan polisi anti-huru hara, namun untungnya tidak timbul ketegangan atau bentrokan apa pun. Hingga massa membubarkan diri, tak ada tanda-tanda kedatangan Najib dan keluarganya ke bandara itu.
Saya telah dimaklumkan bahawa Jabatan Imigresen Malaysia tidak membenarkan saya dan keluarga ke luar negara. Saya menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga dalam negara.
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 12, 2018
Sebelumnya, otoritas imigrasi Malaysia juga telah merespons cuitan Najib. Mereka kemudian mencekal Najib dan keluarganya agar tidak ada yang keluar dari Malaysia. Situasi ini terjadi lantaran Najib tengah terbelit skandal korupsi 1MDB. Lewat cuitan lain, Najib menghormati keputusan imigrasi itu dan tetap tinggal di Malaysia.
Selain itu, skandal mega-suap yang diduga melibatkan Najib sejak 2015 lalu akan kembali digelar. Rencana ini disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.