3. Asal Usul Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih adalah burung asli Papua (bucurestifm.ro)
Kumpulan cerita legenda papua selanjutnya ada kisah tentang asal-usul burung Cendrawasih. Di daerah Fak fak pada zaman dahulu di pengunungan Bumperi hiduplah seorang perempuan tua bersama seekor anjing betina.
Dan singkat cerita tiba2 sang wanita itu hamil tanpa penyebab dan lahirlah seorang laki-laki bernamaa Kweiya.
Beberapa tahun kemudian Kweiya bertemu dengan seseorang llelaki, dan Kweiya ahirnya mengenalkan pria itu dengan ibunya, dan ahirnya menikahlah mereka hingga memiliki dua anak.
Namun seiring berjalanya waktu adik tiri Kweiya memiliki sifat iri dengki pada Kweiya, dan suatu hari mereka menyeraang Kweiya.
Kesal karena tubuh kweiya penuh luka karena serangan kedua adiknya ahirnya kweiya bersembunyi di sudut rumah dengan menali tubuhnya dengan kulit pohon "Pogak nggein" dan saat orangtuanya pulang dan mencari Kweiya.
dan apa yang terjadi ternyata Kweiya menjadi seekor burung aneh yang berbunyi "Eek ek ek ek" dan sampai ibunya menyadari akhirnya ibunya menangis tersedu-sedu dan ingin ikut anaknya menjadi burung, dan hasilnya ibunya pun berubah menjadi burung Cendrawaasih.
Begitulah ringkas cerita tentang cendrawasih.
4. Buaya Ajaib Sungai Tami
Ilustrasi buaya (gladstoneobserver.com.au)
Kumpulan cerita legenda asal papua yang terahir adalah kisah tentang Buaya ajaib di sungai Tami, pada saat itu dikisahkan ada sepasang suami istri yang mengalami kesulitan untuk melahirkan, dikarenakan anaknya terlalu besar dan sulit keluar, ahirnya ia diperintahkan untuk mencari rumput air ke sungai Tami.
Dan di tepi sungai saat pria itu mencari rumput air tiba-tiba dibelakangnya ada sesosok buaya yang besar dan anehnya di sekujur tubuhnya di tumbuhi bulu seperti burung Kaswari.
Tanpa pikir panjang pria itu bergegas untuk lari namun si buaya ajaib itu tiba-tiba berbicara, "Tunggu dulu," dan meminta tolong pada pria itu agar melepaskanya dari jepitan batu.
Dan akhirnya pria itu melepasnya dari himpitan batu, walhasil buaya itupun mengantarkan rumput air kerumahnya dan aahirnya mereka bersahabat.
Dan hingga kini anak turun pria itu masih menjaga anak turun buaya itu dan melarang adanya pemburuan atas buaya di sungai Tami.
Gimana gengs, seru kan beberapa cerita di Papua, siapa tahu kalian belum tahu dan baru denger, untuk cerita lebih detailnya kalian bisa cari di Google yach.