Kronologi Presiden Soeharto Lempar Senyum Misterius kepada Seorang Anak yang Bertanya Kenapa Presiden Cuma Satu

Kronologi Presiden Soeharto Lempar Senyum Misterius kepada Seorang Anak yang Bertanya Kenapa Presiden Cuma Satu
Soeharto bertanya kepada anak-anak (indozone.id)

Presiden Soeharto pun memberikan kesempatan lagi, "Ayo, ada lagi yang mau disampaikan?" tanyanya lagi. Nah, Presiden Soeharto pun menunjuk seorang anak dari Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

"Nama saya Hamli dari Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Saya mau tanya kenapa presiden di Indonesia cuma satu, padahal Indonesia sangat banyak?" Tanya anak bernama Hamli itu.

Pertanyaan itulah yang membuat Soeharto melemparkan senyum misterius kepada anak itu. Sang presiden sempat memperhatikannya sebentar dan langsung tertawa setelah mendengarkan pertanyaan anak itu.

"Hahahaha. Ya, terang itu. Nanti kalau ... presiden itu hanya satu untuk memimpin bangsa dan negara. Kalau sampai 2-3, nanti lantas gak bisa berjalan dengan baik. Banyak pemimpin, banyak kapten, kemudian lantas negara menjadi rusak," kata Soeharto menjawab pertanyaan anak itu.

Pak Harto kalo udah senyum tuh bikin ngeri gengs~ (kaskus.co.id)

"Tapi terang bahwasanya presiden yang satu ini hanya melaksanaken apa yang diputuskan oleh rakyat, melewati MPR, menekuni Garis Besar Haluan negara (GBHN). Jadi walaupun cuma satu, tapi sebetulnya terikat kepada GBHN, terikat kepada Pancasila, terikat kepada UUD 1945," kata Soeharto.

Waktu itu adalah tahun ke-28 Soeharto menjabat sebagai presiden. Sang presiden melanjutkan kalo seorang presiden bisa dipilih lagi kalo udah lima tahun memimpin. Dan begitu seterusnya.

"Jadi memang gak boleh, menurut undang-undangnya memang hanya satu. Satu aja hanya untuk lima tahun. Setelah lima tahun boleh dipilih lagi untuk lima tahun. Setelah lima tahun, kemudian bisa juga dipilih lagi untuk berapa? Lima tahun," katanya.

Setelah menjawab pertanyaan anak bernama Hamli tadi, Soeharto bertanya balik. Sang presiden tetap menebar senyum misteriusnya itu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"