Senior seharusnya mengayomi dan memberikan contoh yang baik. Karena pendamping itu lebih tua dan dah senior. Tapi senior siswa di Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan hal yang gak manusiawi.
Dua pendamping nyuruh 77 adik kelasnya memakan feses atau kotoran manusia. Kejadian ini terungkap setelah salah satu siswa menceritakan apa yang dialami kepada orang tuanya. Meskipun sebelumnya sudah diancam tidak boleh menceritakan kepada siapapun.
Siang hari setelah makan siang siswa ini ingin kembali ke asrama bersama teman-temannya. Sampai di asrama salah satu pendamping menemukan kotoran manusia di lemari kosong. Karena penemuan itu siswa senior lantas memanggil semua siswa kelas VII. Lalu menanyakan siapa yang menyimpan kotoran itu.
Karena gak ada yang ngaku, siswa kelas VIII itu lantas menyendok kotoran di dalam lemari. Langsung disuapin ke siswa-siswa yang sedang berkumpul. Takut dengan senior, semua siswa menerima dengan pasrah.
"Kami terima dan pasrah. Jijik sekali, tetapi kami tidak bisa melawan," ujar siswa kelas VII yang tak ingin namanya disebut dikutip dari Kompas.com.
Ketika sudah terungkap banyak wali murid yang tidak terima dan meindahkan anaknya dari sekolah tersebut. Pihak sekolah langsung menggelar rapat wali murid.
Romo Deodatus Du'u, pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere,mengatakan insiden itu terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 14.30 WITA.
"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus.
Deodatus membantah aksi itu dilakukan oleh pendamping. Tapi dilakukan oleh dua siswa kelas XII yang dapat tugas bersih-bersih. Siswa ini menemukan kotoran manusia yang disimpan di dalam plastik. Tapi ketika ditanya pelakunya siapa gak ada yang ngaku. Terjadilah insiden itu.