Wawancara dilakukan dengan Prasert ditemani Nam Fon, salah satu istri mudanya yang masih berusia 27 tahun. Nah, ketika itu, Prasert menceritakan pertama menikah di usia 17 tahun.
“Istri pertama saya berumur satu atau dua tahun lebih muda dan kami memiliki tiga anak. Setelah itu saya memiliki beberapa istri lagi. Kebanyakan dari mereka adalah wanita muda dan mereka semua berusia di bawah 20 tahun. Saya tidak menyukai yang lebih tua, mereka terlalu cerewet,” ujar Prasert.
Pasert tak mengalami kesulitan untuk membiayai keluarganya karena selain politisi, dia juga seorang pebisnis konstruksi yang sukses.
Semua istrinya memaklumi poligami
Lucunya, Prasert mengaku jika semua istrinya maklum dipoligami. Prasert mengaku sudah terlebih dulu memberitahu calon istrinya sebelum meminang. Dan sebaliknya, Prasert selalu memberi tahu para istrinya saat akan menikah lagi.
Prasert mengklaim semua istrinya tak keberatan. Bahkan beberapa istrinya tinggal di daerah berdekatan. “Saya mencintai mereka semua dan mereka semua mencintai saya,” ujarnya.
Di Thailand poligami dianggap ilegal
Sebenarnya di Thaailand poligami tuh di anggap ilegal loh gengs. Belum diketahui apakah Prasert akan menghadapi masalah hukum karena pengakuannya ini.
Menurut warga setempat, Pasert merupakan sosok yang menyenangkan, tidak pernah terlibat pertengkaran dengan istri-istrinya. Dia memberi tanah dan rumah bagi setiap istrinya dan mengurus semua kebutuhan mereka.
Prasert memiliki 22 istri yang merupakan warga lokal dan sisanya tersebar di seluruh negeri, kecuali di Selatan.
Nah loh...Gimana nih menurut kalian gengs? Apakah kalian ingin seperti nasibnya pak Tambon?