Seminggu lagi, ia jatuh tempo dan harus membayar utang bank atau debt collector akan memburunya.
Mendengar cerita itu, Toni kemudian pamit pulang duluan dan mencari informasi mengenai pesugihan menikah dengan peri. Dirinya kemudian menemukan seorang di internet yang mengaku memahami kehidupan peri. Tak ragu, Toni lantas menelpon pria itu.
“Selamat malam, apa benar ini dengan Pak Maryanto?” tanyanya.
“Betul, ada yang bisa saya bantu?” ujarnya dengan suara berat.
Toni mengutarakan keinginannya. Ia ingin menjalankan pesugihan dengan menikahi peri. Pak Maryanto mengerti maksudnya. Sebelum membantu Toni, ia memperingatkan akan ‘efek sampingnya’.
Menikahi peri berarti merupakan komitmen seumur hidup. Toni tidak dapat menikah maupun punya anak dengan bangsa manusia.
Peri juga merupakan makhluk yang mudah cemburu. Semisal Toni memiliki interaksi dengan perempuan dengan dekat, peri tak akan ragu untuk menyakiti Toni.
Toni mengiyakan, ia dibutakan dengan keselamatan semata dari debt collector. Ia tak tahu ada bahaya menanti bersekutu dengan makhluk lain.
Singkat cerita, Toni melakukan pernikahan gaib itu. Peri istrinya digambarkan sebagai perempuan paling cantik yang pernah ia temui. Menikah dengan peri akan membawanya banyak harta. Tetapi ia tak bisa hidup berkeluarga layaknya manusia normal.
Tak lama setelah Toni menikah dengan peri, banyak cuan berdatangan. Ia dengan singkat mampu menutupi semua utang-utangnya dan membeli beragam perabotan.
Kedua orang tuanya mencoba menjodohkan Toni dengan perempuan pilihannya, tapi ia menolak. Toni mengatakan tak ingin menikah, padahal dirinya terikat janji semati dengan peri.
Suatu ketika, Toni sedang berpesta merayakan proyeknya senilai Rp 1 triliun. Pesta itu diadakan di bar tengah kota. Kalap, Toni menegak habis minuman keras di gelasnya, tak butuh waktu lama sampai efek minuman itu terjadi.
Dirinya menghampiri seorang wanita. Keduanya kemudian menghilang di tengah kerumunan.
Esok harinya Toni ditemukan tak bernyawa dengan sayatan sadis di lehernya. Ia lupa perjanjiannya dengan peri. Tanpa sadar Toni telah melanggar dan menyebabkan kematiannya sendiri.
Ya ibarat nasi sudah menjadi bubur, ya mau gimana lagi, semoga cerita fiksi yang apabila ada kesamaan nama, tempat, dan kisah mohon dimaafkan ini bisa jadi pelajaran buat kita semua agar tak bersekutu dengan jin. Semoga bermanfaat.