Pernikahan itu membawa Dorothy terbang ke Mesir dan menjadi guru bahasa Inggris di sana. Mereka pun punya seorang anak yang diberi nama Seti.
Nah, ketika dia pertama kali menginjakkan kaki di Mesir, dia merasa seperti "disambut". Dia tuh kayak lagi pulang ke rumah sendiri. Dorothy pun mengatakan bahwa dulunya dia adalah putri dari salah satu tentara Firaun Seti I yang menikah dengan seorang wanita penjual sayuran.
Kehidupan masa lalunya di era Mesir Kuno tumbuh menjadi seorang pendeta perempuan. Kala itu, Dorothy yang mengaku kekasih Seti I itu ditinggal mati ibunya saat berusia 3 tahun. Akhirnya, dia dirawat di sebuah kuil di Abydos.
Di era yang sama, pada usia 12 tahun, dia mengklaim bahwa dia menjadi seorang perawan suci. Hingga bertemulah dia dengan Firaun Seti I, sang "dewa yang hidup". Mereka jadi sepasang kekasih dan ia pun hamil.
Di masa itu, nasib kekasih Seti I ini gak bahagia. Imam besar Kuil Osiris mengatakan bahwa hubungannya dengan sang Firaun adalah pelanggaran besar terhadap Isis, Dewanya orang-orang Mesir Kuno. Hubungan itu juga menyebabkan banyak masalah bagi Firaun.
Akhirnya, sang kekasih Seti I ini bunuh diri.
Oke, kita balik ke jaman modern lagi. Nah, setelah tinggal di Kairo selama 19 tahun, Dorothy pun memutuskan untuk pindah ke Abydos tahun 1956. Waktu itu, Dorothy menjabat sebagai asisten khusus Departemen Purbakala Mesir dan mendirikan sebuah rumah di dekat gunung Pega-the-Gap.
Kepercayaan kuno menjelaskan bahwa gunung itu adalah jalan menuju akhirat. Sementara, Dorothy tak lagi dipanggil dengan namanya, melainkan Omm Sety alias 'Ibu Sety'. Di sana pun dia mulai percaya kalo dia semakin dekat dengan rumahnya di masa lalu.
Oleh karena berbagai perkataan atau perilakunya yang Mesir Kuno abis itu ... para ahli mulai penasaran sama Omm Sety. Kepala Direktur Departemen Purbakala Mesir kala itu pun penasaran sama pengetahuannya.
Banyak orang pun penasaran dengan seberapa realistis penjelasannya. Dalam satu kesempatan, Dorothy pun diminta berdiri di sebelah lukisan dinding dalam kegelapan. Dia diminta untuk mengidentifikasi orang-orang yang berada dalam lukisan itu.
Dorothy pun bisa menjawabnya semua. Orang-orang mulai mempercayainya. Perempuan Inggris ini bahkan bisa ngasih tau para peneliti tentang bentuk doa atau ritual tradisional. Dia juga tau berbagai plot dalam perkamen religius kuno yang ditulis di atas papirus sebelum dia membacanya.
Menurut sejumlah pakar, Omm Sety adalah satu-satunya orang yang masih bisa mempraktikkan ritus agama Mesir Kuno yang hanya bisa dikenali lewat hiroglif berusia ribuan tahun.
Dorothy juga bisa mendeskripsikan monumen, relief, dan hal-hal yag pernah dia lihat selama kehidupannya di era Mesir Kuno. Apa yang dia sebutkan pun bisa dikonfirmasi oleh beberapa penggalian. Gokil!
Dorothy Eady meninggal dunia pada usia 77 tahun pada 1981. Ia dimakamkan di belakang situs kuil Firaun Seti I di Abydos. Dia pun percaya bahwa kematian akan mengantarkannya kembali dengan kekasihnya, Firaun Seti I.