Pak Min biasanya menggelar lapaknya di depan Boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS). Dia pun terpaksa menahan dinginnya malam di kawasan sekitar Perempatan Panggung, Solo, Jawa Tengah.
"Sosok pahlawan yang dulu berjuang melawan penjajah, sekarang beliau berjuang di tengah terik matahari dan dinginnya malam, berharap ada orang-orang baik menghampiri dan melarisi dagangannya," kata Ahmad Thoric.
Beberapa netizen mengaku sempa bertemu Pak Min. Kakek kelahiran Solo ini merupakan sosok yang ramah dan gemar bercerita tentang masa penjajahan. Bahkan beberapa kali dia menangis ketika menceritakan masa-masa itu.