Kisah Nurma, Curi Pakaian Dalam Majikan Buat Pesugihan, Biar 'Ketularan' Kaya

Kisah Nurma, Curi Pakaian Dalam Majikan Buat Pesugihan, Biar 'Ketularan' Kaya
Ilustrasi pakaian dalam (people.com)

"Ambillah celana dalam majikanmu setiap malam jumat kliwon. Simpan di kamar dan siapkan sesajen di tempat penyimpanan celana itu," begitu tulis sang Dukun.

Nurma gak sabar menunggu malam Jumat Kliwon. Pas tiba saatnya dia mengambil celana, hati Nurma agak was-was. Takut ketahuan, tapi dia memberanikan diri. Demi mendapatkan kekayaan secara instan.

Ketika mencuci pakaian, Nurma diam-diam mengambil dua celana dalam majikannya. Dia menyimpannya dalam tas agar tidak ketahuan. Sesampainya di rumah Nurma meletakkan celana itu dalam kotak. Lengkap dengan sesajen bunga, ayam dan menyan.

Nurma meninggalkan kotak itu dan tidur. Keesokan harinya di dalam kotak itu ada uang puluhan juta. Nurma kaget bukan main sekaligus senang dengan hasil pesugihan yang dia dapat.

Ilustrasi mecuci baju (bic.id)

"Gak sia-sia aku bayar dukun mahal," batinnya.

Nurma terus melakukan pesugihan celana dalam ini. Dia semakin kaya dan hidup mewah. Tapi dia tetap bekerja sebagai pembantu agar bisa mendapatkan celana dalam.

Tapi suatu ketika, bisnis majikannya bangkrut. Uang yang dia hasilkan dari pesugihan juga semakin sedikit. Hingga akhirnya Nurma dipecat karena majikannya gak sanggung menggaji lagi.

Ketika sampai di rumah, uang hasil pesugihan juga ludes semua. Nurma berfikir dalam hati,

"Jadi ini ya yang namanya ketularan. Aku ketularan kaya dan majikanku ketularan miskin dari aku,"

Kini Nurma kembali miskin dan bahkan gak punya pekerjaa lagi.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohoon maaf dengan kesamaan tokoh dan tempat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"