Setahun kemudian, tahun 1963, Frane Selak mendapatkan kabar bahwa orang tuanya sakit. Frane pun ingin segera mengunjungi orang tuanya dengan naik pesawat, meski dia belum pernah naik pesawat sebelumnya.
Nasib sial pun hampir merenggutnya nyawanya dalam penerbangan pertamanya itu. Saat di udara, pintu pesawat tiba-tiba terbuka. Orang-orang pun tersedot keluar dari pintu pesawat yang menganga itu.
Tapi Frane kembali beruntung. Dia memang ikut tersedot juga dalam insiden itu. Tapi dia mendarat di sebuah tumpukan jerami setelah terjatuh dari ketinggian. Nyawanya pun selamat. Sementara insiden itu menewaskan setidaknya 19 orang.
Kemudian tahun 1966, Frane Selak sedang naik bus. Lagi-lagi kecelakaan terjadi. Bus yang ditumpanginya meluncur dari jalan raya. Akibatnya 4 orang tewas, namun Frane Selak lolos dari maut.
Kisah keberuntungan Frane Selak selanjutnya terjadi pada tahun 1970 silam. Ia sempat pergi naik mobil. Namun mobilnya terbakar hingga akhirnya meledak. Tapi Frane selamat dari kecelakaan itu, berhasil meloloskan diri dari kobaran api.
Kemudian tahun 1973, Frane juga selamat dari kecelakaan mobil. Mobil yang ditumpanginya meledak tiba-tiba. Namun Frane selamat meski alami luka-luka.
Insiden berikutnya terjadi sekitar 20 tahun setelah insiden itu. Tahun 1995, Frane Selak mengaku ditabrak bus. Dia pun mengaku selamat dari kecelakaan itu.
Nasib sial terakhir yang dialaminya terjadi pada tahun 1996. Frane Selak mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya terlempar dari tempat duduknya di mobil. Tapi ketika terlempar, Frane Selak mengaku bisa selamat setelah dia memegang sebuah pohon.
Seandainya tak ada pohon yang menyelamatkannya, dia bisa jatuh ke dalam jurang sedalam 90 meter.
Setelah berulangkali mengalami kecelakaan dan membuatnya nyaris mati, konon, keluarga dan sahabat Frane Selak tidak menolak untuk satu kendaraan dengannya. Mereka mungkin percaya dengan keberuntungan lelaki itu.