Kisah Hidup Gus Baha, Ulama Kesayangan Mbah Moen yang Terkenal Cerdas

Kisah Hidup Gus Baha, Ulama Kesayangan Mbah Moen yang Terkenal Cerdas
santr kesayangan Mbah Moen (nusadaily.com)

Gus Baha mulai menempuh pendidikan agama dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya. Sejak kecil beliau udah khatam al-Quran beserta qiraah.

Ketika remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha untuk mondok dan berguru pada Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang.

Gus Baha mengkhatamkan hafalan Shahih Muslim lengkap dengan matan, rawi dan sanadnya. Gus Baha juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Muin dan kitab-kitab gramatika Arab. Misalnya ada Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.

Terkenal cerdas (suluk.id)

Selain santri yang menonjol dan berprestasi, Gus Baha juga sangat dekat dengan kyai dan gurunya. Dia sering terlihat mendampingi Mbah Moen untuk menerima tamu atau sekadar bersantai.

"Santri tenan iku yo koyo Baha iku," (Santri yang sebenarnya itu ya seperti Baha itu) kurang lebih seperti itulah ucapan Syaikhina yang riwayatnya sampai ke penulis Ma'had Aly Jakarta.

Gus Baha dan keluarganya sempat tinggal di Jogja. Tapi setelah ayahnya wafat, beliau yang meneruskan pondok pesantren hingga kini. Gus Baha yang punya santri di Jogja tetap sering mengunjungi Jogja.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"