Umumnya, orang bakalan minta maaf setelah melakukan sebuah kesalahan. Baik itu hal remeh temeh kayak telat janjian, berbohong, atau nggak sengaja menyakiti orang lain. Tapi, ada juga lho orang yang rajin banget minta maaf. Mau salah atau enggak, pokoknya minta maaf aja dulu. Niatnya sih buat memperbaiki keadaan, padahal bisa jadi orang yang kamu mintai maaf nggak nganggap kayak gitu.
Lalu, kenapa sih sebaiknya kamu nggak keseringan dan mudah berkata minta maaf?
Memudarkan makna dari permintaan maaf
Kalo dikit-dikit kamu minta maaf, lama-lama maknanya bisa jadi pudar. Apalagi kalo kamu sering minta maaf sama orang yang sama, misalnya pacar. Awalnya, dia ngira kamu beneran minta maaf, eh lama-lama kok kata maaf kayak nggak ada artinya lagi ya? Cuma terkesan formalitas aja, seolah-olah cuma kayak biar nggak ribut aja deh mendingan minta maaf.
Kamu nggak dipercaya lagi
Saking seringnya minta maaf, orang jadi bingung sama kamu dan berujung nggak percaya lagi sama permintaan maafmu. Bukan apa-apa, kamu malah dianggap nggak peka atau nggak benar-benar tau salahmu tuh sebenarnya apa sih? Misalnya, pacar sering marah saat kamu mendadak hilang dan susah dihubungin karena sibuk. Terus, waktu dia marah, kamu akan minta maaf. Tapi besoknya, kamu ngilang lagi dan pacar pun marah lagi.
Tau nggak sih sebenarnya yang diinginkan seseorang itu bukan cuma permintaan maaf? Tapi kamu mengerti apa kesalahanmu dan nggak mengulanginya lagi di kemudian hari. Kalo kamu minta maaf tapi gitu-gitu lagi sih, ya minta maaf jadi nggak ada artinya.