Keragaman Pakaian Adat Suku Asmat, Modelnya Unik dan Punya Makna Khusus

Keragaman Pakaian Adat Suku Asmat, Modelnya Unik dan Punya Makna Khusus

Suku Asmat adalah suku yan berasal dari daerah Papua. Suku Asmat dibagi menjadi dua yakni Suku Asmat yang menetap di pantai lalu ada Suku Asmat yang tinggal di pedalaman atau hutan. Pakaian adat Suku Asmat  pun memiliki keunikan.

Menurut buku berjudul Mengenal Seni dan Budaya Indonesia karya penulis R.Rizky dan T.Wibisono, pakaian adat Suku Asmat terdiri dari dua bagian yakni pakaian adat untuk wanita dan pakaian adat untuk pria. 

Untuk pakaian adat khusus wanita biasanya mengenakan topi atau tutup kepala yang dihiasi dengan bulu burung cendrawasih, pakaian, dan rok rumbai.Untuk rok rumbai biasanya digunakan sebagai pakaian untuk wanita Suku Asmat yang tinggal di kawasan pantai dan pedalaman pegunungan tengah.

Rok Rumbai Digunakan Sebagai Pakaian Adat Wanita Suku Asmat (Beritapapu)

Rok rumbai ini terbuat dari daun sagu kering yang diambil dari pohon sagu di hutan, kemudian daun itu akan dipotong, dijemur, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.

Cara menggunakan rok rumbai pun tidak bisa sembarangan. Cara memakainya dengan melilitkan ke bagian pinggang lalu diikat dengan simpul. Biasanya rok rumbai digunakan para wanita ketika melakukan prosesi upacara adat tertentu di Suku Asmat.

Lalu bagaimana dengan pakaian adat pria Suku Asmat? Biasanya kaum pria menggunakan hiasan kepala, rompi, koteka, dan hiasan berupa kalung yang terdapat gigi, tulang hewan, dan kerang. Cara memakai koteka bagi para pria Suku Asmat ada aturannya sendiri-sendiri.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"