Pernah gak sih kalian batin "kenapa orang Indonesia kebanyakan pada gasuka di ajak ngomong yang berbobot?" Penasaran banget ga sih?
Gak cuma satu dan dua orang loh tapi coba deh perhatikan di sekitar kamu. Berbobot disini dalam seputaran teologi, politik, sejarah, isu internasional, ideologi, psychologi, sains, hukum, sistem bernegara, agama, dan masih banyak lagi.
Pasalnya, kebanyakan masyarakat Indonesia, justru cenderung banyak yang menghindari pembahasan berat tersebut dan memusuhinya. Karena apa?
Sebenernya perbincangan ini hanya dapat dinikmati oleh orang-orang tertentu atau bisa disebut segmented. Beruntunglah segmen orang yang termasuk penikmat pembahasan berat, dan kurang beruntunglah mereka yang menjauhi perbincangan berbobot.
Kecenderungan orang Indonesia
Kecenderungan orang indonesia (Alles Caca's)
Emang sih kecenderungan anak-anak +62 demen banget menggandrungi apa yang sudah jadi trend dan viral.
Namun sayangnya biasanya tuh hal-hal baru yang viral itu kadang berupa berita hoax, sexual dan juga link pemersatu bangsa A.K.A link bokep doang, bisa tuh kamu amati di masyarakat Twitter.
Atau kalau gak ya gibah, nah gibah itu udah kek jadi budaya kita sendiri gak sih dan seru kalau dilakukan rame-rame? Wkwkwkw.
Dilansir dari Quora.com, Kecenderungan masyarakat Indonesia adalah menggandrungi apa yang sedang trend dan viral, nah kabar buruknya yang sering menjadi viral di Indonesia adalah hal-hal berbau gosip, hoax, dan konten-konten negatif.
Sudah yang viral dan trend tidak bernilai, ditambah literasi masyarakat yang bobrok, teracunilah mereka semua dengan keviralan receh tersebut. Arahnya sudah sangat jelas bahwa masyarakat Indonesia akan terus terjerumus dalam tren yg bisa dibilang buruk.
Berakibat banyak orang bodoh yang bermunculan untuk masuk ke pasar viral dengan konten-konten negatif. Disitu terjadilah lingkaran setan memenuhi topik perbincangan receh di ruang lingkup masyarakat Indonesia.
Alasannya
Alasan (MCI.com)
Karena malas dan melelahkan
Dari rasa malas inilah yang menimbulkan rendahnya minat literasi orang Indonesia. Hal ini berdampak kepada pengetahuan yang ikut terbatas pula. Efeknya pun sangat terasa, bahkan sekedar membaca dan memahami instruksi sederhana saja tidak mampu.
Kalau mengaca pada lingkungan sendiri, fenomena ini nyaris tak pandang bulu gengs. Ada yang begitu pandai soal matematika, namun ia lebih tertarik membahas anak hits di sekolah.
Disisi lain, yang akademiknya biasa saja malah senang membicarakan Revolusi Perancis atau hal berbobot lainnya. Kenapa?
Harus diakui bahwa kita juga sering malas dan lelah untuk membicarakan topik yang berbobot. Ini disebabkan karena sulit untuk mencari lawan bicara yang nyaman. Menemukan teman berbincang yang baik ialah sebuah kenikmatan tersendiri!
Jadi intinya ini harus dibentuk, sistem pendidikan kita itu sepertinya harus sering-sering berdiskusi. Dari hal kecil itulah akan terpupuk pembicaraan yang berbobot. Gimana menurut kalian gengs?