Banyak orang ingin bahagia karena rasanya nyaman dan menyenangkan. Setiap orang pun punya cara masing-masing untuk ngerasain yang namanya bahagia. Namun ternyata nggak semua orang suka dengan perasaan kayak gitu lho. Ada orang yang malah takut dan nggak ingin bahagia. Kondisinya disebut cherophobia. Wah, kok bisa ya ada orang yang takut buat bahagia?
Sering ngerasa cemas kalau harus bahagia
Takut bahagia (happiness.com)
Waktu harus pergi ke tempat atau acara yang umumnya bikin orang bahagia, kayak konser atau pesta, orang dengan cherophobia malah bisa cemas. Sebisa mungkin, dia malah ingin menghindar.
Nggak cuma itu, kalau ada perubahan dalam hidup yang sekiranya bisa bikin bahagia, dia pun bakalan menolak dan terus mikir kalau habis itu bakal ada sesuatu yang buruk terjadi. Kalau ada kabar menyenangkan pun, dia nggak mau tau dan selalu ingin menghindar.
Alasan takut bahagia
Menolak kebahagiaan dalam hidup (unsplash.com)
Nggak terjadi begitu aja, orang dengan cherophobia selalu punya keyakinan kalau akan ada sesuatu yang buruk setelah kebahagiaan datang. Umumnya sih kondisi ini disebabkan oleh trauma masa lalu. Misalnya, dia pernah kehilangan orang tersayang dalam kecelakaan setelah pesta bersama.
Contoh lain misalnya seorang anak kecil baru pulang dari liburan sekolah yang menyenangkan dan bikin dia ngerasa bahagia saat itu. Eh, tapi pas sampai rumah, dia dapat kabar kalau nenek kesayangannya mendadak sakit dan meninggal dunia. Makanya, orang cherophobia jadi yakin kalau sehabis bahagia, akan berakhir dengan duka.
Berdampak pada fisik dan emosional
Menimbulkan kecemasan (freepik.com)
Ada kalanya, kebahagiaan itu datangnya tiba-tiba. Nah, kalau orang udah punya cherophobia, dia bakalan merasakan beberapa gejala yang kurang mengenakan, kayak ketakutan, khawatir terus menerus, detak jantung yang cepat, sesak napas, pusing, keringetan, sampai mual.