Kekuatan Nuklir Negara Zionis Israel yang Masih Menjadi Misteri

Kekuatan Nuklir Negara Zionis Israel yang Masih Menjadi Misteri

Lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 80, hulu ledak nuklir yang dimiliki Israel kini ada 90. Jumlah ini dicatat oleh lembaga penelitian konflik, persenjataan, kontrol senjata dan perlucutan, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Jumlah tersebut masih terus akan bertambah mengingat Israel sedang dalam program menggenjot kekuatan nuklirnya.

Meski 90 adalah jumlah hulu ledak nuklir yang tercatat di SIPRI. Namun ternyata Institut Sains dan Keamanan Internasional memberikan keterangan yang berbeda. Institut yang memiliki markas di Washington DC pada 2015 menyebutkan bahwa Israel sudah memproduksi 115 hulu ledak nuklir sejak tahun 1963. 

Sampai saat ini jumlah senjata nuklir yang dimiliki Israel masih menjadi misteri.

Mengutip Viva yang menukil laporan The National Interest soal hulu ledak nuklir Israel. Sebuah email yang bocor ke publik milik Jenderal Colin Powell, mantan Menteri Pertahanan AS sekaligus mantan Panglima Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces), menyebutkan bahwa senjata nuklir yang dimiliki Israel berjumlah 200.

Tidak hanya itu, Powell juga menyebutkan bahwa Israel juga memiliki cadangan nuklir yang kecil tapi sangat kuat. Persenjataan tersebut bertujuan untuk menjaga negara tersebut dari serangan musuh.

Senjata nuklir Israel (wartapenanews.com)

# Program Senjata Nuklir Israel

Awal mulanya, program senjata nuklir di Israel ini diinisiasi oleh Perdana Menteri Israel, David Ben-Gurion. Kabarnya, David Ben-Gurion memiliki obsesi untuk membangun senjata nuklir agar Israel lebih disegani. Terutama karena Israel tidak memiliki jaminan keamanan seperti negara-negara adidaya seperti AS, Prancis, dan Inggris kala itu. 

Israel juga sempat disebut-sebut membeli senjata konvensional di pasar gelap untuk menguatkan Angkatan Bersenjatanya, Tzahal.

# Ben-Gurion Menginstruksikan Penasihat Sainsnya, Ernst Davi



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"