Ada sebuah video viral yang memperlihatkan sebuah kalajengking betina berwarna kecoklatan yang sedang membawa puluhan bayi di punggungnya bersinar biru dan ungu saat disinari oleh cahaya UV (Ultra Violet).
Kalajengking dewasa tersebut berubah menjadi berwarna hijau kebiruan, sedangkan bayinya yang ada di punggungnya berubah menjadi warna ungu cerah. Hingga saat ini ilmuwan masih belum menentukan alasan dibalik evolusi fenomena ini. Hanya saja sinar UV tersebut diubah ketika bertemu dengan protein kalajengking sehingga menghasilkan warna tersebut.
Beberapa pihak mengira cahaya tersebut bisa membantu arakhnida menemukan satu sama lain. Sinar yang terpancar merupakan hasil dari bahan kimia yang ada di bagian pelindung luar kalajengking yang menyerap dan memancarkan kembali cahaya pada panjang gelombang yang lebih rendah.
Lapisan luar tersebut dikenal sebagai lapisan hialin, transparan dan berperan dalam menahan sel-sel yang terbentuk selama pembelahan bersama. Lapisan ini cenderung kuat dan mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama.