Kaesang masuk PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Keputusan Kaesang masuk politik tentu mengejutkan. Sebab Kaesang pernah berujar dirinya tidak mau masuk ke politik karena ingin fokus berbisnis. Uang yang didapat Kaesang dari bisnis lebih banyak dibandingkan jadi politikus seperti kakaknya dan kakak ipar, bahkan ayahnya sendiri.
Justru Kaesang yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses kabarnya harus berpikir dua kali untuk memilih bisnis atau politik. Beberapa usaha Kaesang dikabarkan tutup. Benarkah alasan Kaesang masuk politik karena bisnisnya banyak yang tutup?
Dalam keterangannya kepada awak media di Solo, Kaesang menegaskan alasan masuk ke dunia politik dan PSI karena memiliki kesamaan pandangan dan visi misi yang sama, khususnya untuk anak-anak muda. Lalu apa saja bisnis Kaesang yang tutup permanen?
TernakKopi
Bisnis minuman kopi ini berdiri pada tahun 2019. Kaesang merintis bisnis ini bersama kakaknya, Gibran Rakabuming. Sebelum pandemi TernakKopi memiliki 40 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun saat pendemi barulah satu per satu gerai tutup. “Kemarin sebenarnya sempat sebelum pandemi kita punya hampir 40 outlet, cuma setelah pandemi, ya, hilang semua,” ujar Kaesang dilansir dari CNN Indonesia.
Goola
Bisnis Kaesang yang kemudian tutup adalah Goola. Goola adalah produk minuman tradisional Indonesia yang dikemas modern. Minuman yang dijual salah satunya es doger. Tadinya Goola adalah milik Gibran yang diberikan tongkat estafet kepada Kaesang. Kabarnya pada akhir 2020 bisnis ini sudah tutup.
Sang Javas
Selain dua produk minuman yang gulung tikar, bisnis fashion Sang Javas dengan gambar ikonik kecebong dalam desain kausnya juga mulai menghilang. Kaesang memilih desain kecebong diduga ada kaitannya dengan hiruk-pikuk politik di Indonesia dimana ada istilah cebong yang dianggap pendukung Jokowi. Kabarnya Sang Javas sudah tutup pada tahun 2020.
Madhang
Bisnis kuliner Madhang dibuat Kaesang di tahun 2017. Ini adalah aplikasi kuliner yang membantu ibu-ibu yang hobi memasak dengan pembeli. Tujuannya mulia untuk membantu perekonomian ibu-ibu rumah tangga.
Aplikasi ini bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Tidak diketahui kapan aplikasi ini tidak beroperasi lagi padahal banyak warganet yang penasaran dan mempertanyakan apaka Madhang masih aktif atau tidak.