Sementara dalam kisah lain, terungkap pula kisah bahwa Nabi Muhammad selalu memangku Muezza ketika memberikan ceramah di rumahnya. Dan jangan kaget gengs, Nabi Muhammad juga berwudhu menggunakan air yang telah diminum Muezza.
Itu baru beberapa kisah Nabi Muhammad SAW dengan hewan peliharaannya yaitu kucing bernama Muezza. Tapi, kenapa sih hewan peliharaan ini begitu istimewa dalam Islam?
Kucing telah masuk dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis menjelaskan kesucian kucing sebagai hewan peliharaan. Kucing sendiri disebut sebagai hewan yang bersih dan terbebas dari najis. Hal ini dijelaskan oleh Rosulullah SAW dama hadis yang berbunyi:
“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita,” (HR. Tirmidzi).
Nah, air bekas minum kucing tetaplah suci dan bisa digunakan juga untuk berwudhu. Hal ini juga dijelaskan dalam hadis Rosulullah SAW:
“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu,” (HR Muslim).
Tetapi, jika terlihat darah, air kecing, kotoran, dan sebagainya dari seekor kucing, maka hukumnya najis. Imam Nawawi mengatakan:
“Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang mulutnya masih ada darahnya tadi tidak pergi dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti,” (Al-Majmu’ 1/171).