Ah, tapi aku sungguh mencintainya. Diperlakukan begini aku hanya bisa pasrah. Hadi selalu kembali ke istrinya dan kehidupan mereka tampak harmonis dan bahagia. Dia sangat berhati-hati dengan hubungan kami.
Keberadaanku seakan gak nyata dan disembunyikan rapat-rapat. Bahkan dia membelikan parfum yang sama persis agar istrinya gak curiga. Pas lagi bersama juga kalau istrinya tiba-tiba nyariin dia bakalan langsung pulang.
Lama-lama hidup seperti ini sakit dan merana. Orang yang tulus aku cintai gak memperlakukan aku dengan sama. Dikondisi seperti ini aku kembali ingat suami dan anakku. Ya, aku sendiri sudah punya suami dan anak. Tapi dulu aku merasa kehidupan rumah tanggaku tidak menyenangkan.
Tapi kini aku sadar...
Aku ingin kembali sepenuhnya pada mereka. Kembali lagi dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Menikmati hari-hari denga keluargaku sendiri. Daripada menunggu laki-laki yang sudah berkeluarga. Lebih sakit dan sesak rasanya...