Jadi Korban Pembunuhan Sekeluarga, Inilah Pesan Terakhir Sarah Boru untuk Orang Tuanya

Jadi Korban Pembunuhan Sekeluarga, Inilah Pesan Terakhir Sarah Boru untuk Orang Tuanya
Ilustrasi jendela rumah korban (homesfeed.com)

Sekitar pukul 06.30 WIB, menurut Feby, korban biasanya sudah siap berangkat kerja. Namun tak ada tanda-tandanya. Feby yang curiga pun akhirnya mencoba membuka jendela rumah korban.

Feby pun menemukan bahwa korban sudah tergeletak bersimbah darah. Mengetahui hal itu, Feby memanggil warga lainnya untuk mengecek korban. Dia pun melaporkan kejadian itu ke pihak RT dan kepolisian Sektor Pondok Gede.

Pihak Kapolres Metro Bekasi Kota memastikan bahwa pembunuhan ini bukan terjadi karena motif ekonomi. Polisi tak menemukan bukti adanya kehilangan barang berharga.

Ilustrasi garis polisi (riauaktual.com)

"Sementara ini, semua motif sedang kami kaji, setelah ini akan konsolidasi. Kamu juga melihat kecenderungannya bukan ekonomi. Tapi semua motif masih kami buka peluangnya," ujar Indarto.

Pemeriksaan terhadap saksi telah dilakukan. Proses penyidikannya pun dilakukan oleh pihak kepolisian gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota, back-up dari Jatanras, dan Resmob Polda Metro Jaya.

Di luar penyidikan kasus itu, Sarah Boru Nainggolan yang ditemukan tewas di kamarnya, sempat menuliskan sebuah pesan kepada ibunya. Pesan disecarik kertas itu juga sempat diunggah ke akun Facebook dengan nama Maya Sofya Ambarita.

Surat Sarah Boru untuk orang tuanya (Facebook Maya Sofya Ambarita)

Sebagaimana dilaporkan Tribunnews.com, surat dengan tulisan tangan bertinta biru itu berisi curahan hati anak sulung keluarga itu. Sarah sampaikan permohonan maaf dan terima kasihnya kepada ayah dan ibunya.

Sarah pun berjanji akan menjadi anak yang baik.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"