Sudah beberapa bulan berlalu, agresi Israel ke Gaza tak kunjung berhenti. Setelah menghancurkan berbagai daerah di Palestina, saat ini kaum zionis kembali dikejam karena melancarkan serangan membabi buta di kota Rafah. Netizen mengutuk tindakan tersebut dan menggaungkan gerakan “All Eyes on Rafah” di media sosial sebagai salah satu usaha untuk menekan tindakan Israel.
Salah satu yang mendukung gerakan ini adalah YouTuber Fuadh Naim, di mana dia mempublikasikan sebuah surat wasiat anak Gaza yang meninggal dalam agresi Israel. Sang YouTuber menunjukkan isi surat tersebut melalui akun media sosialnya pada 18 Mei 2024 lalu.
“Wasiatku untuk kalian. Jika kelak aku meninggal, pergi, dan menjadi syahid dalam peperangan ini, aku tidak akan pernah memaafkan semua penguasa Arab yang telah mengkhianati kami. Kami jalani hari-hari yang sulit tanpa makanan atau minuman, serta dalam pengepungan,” demikian terjemahan kata-kata yang tertulis.
"Hingga rambutku beruban, meski aku masih kecil," ungkapnya. "Demi Allah, aku akan mengadukan kalian pada Pencipta tujuh langit. Maafkan aku, wahai ibu. Sesungguhnya aku sangat mencintaimu ibu. Ibu jangan sampai bersedih karena berpisah dengannya."
"Pesanku pada rakyat Mesir, rakyat Yaman, rakyat Yordania, rakyat Aljazair, rakyat Libya, rakyat Lebanon, rakyat Tunisia, Sudan, Somalia, dan Malaysia, kami adalah amanah untuk kalian. Jangan pernah tinggalkan Gaza sendirian. Ini adalah amanah bagi kalian."
"Jangan pernah melupakan Gaza. Aku berwasiat pada kalian untuk menjaganya. Ini adalah amanah dan janganlah kalian khianati kami. Siapa pun yang menemukan pesanku, silakan bagikan. Aku akan menjadi syahid, insya Allah. Muhammad Abdul Qadir Al-Husseni, tanggal 25/3/2024," demikian akhir surat tersebut.