Inspiratif Banget, Kisah di Balik Eks Pengawal Jokowi yang Kini Pimpin Korps Baret Merah

Inspiratif Banget, Kisah di Balik Eks Pengawal Jokowi yang Kini Pimpin Korps Baret Merah

Pada tahun lalu, Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/666/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 berisi 62 perwira tinggi (pati) TNI dirotasi. Salah satunya, posisi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus (Komando Pasukan Khusus).

Danjen Kopassus, yang sebelumnya dijabat oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, kini diisi oleh Brigjen TNI Mohamad Hasan atau Mayor Jenderal TNI Mohammad Hasan, S.H., yang sebelumnya merupakan Wadanjen Kopassus.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (15/6/2021), Hasan, begitu ia kerap disapa adalah seorang perwira tinggi TNI-AD lulusan Akmil 1993. Selepas lulus, Hasan memulai karier kemiliteran di Kopassus. Hasan bertugas sebagai Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus di Serang.

Brigjen TNI Mohamad Hasan Resmi Jadi Danjen Kopassus (Indonesia Defense Magz)

Pada 2016 lalu, Mayor kelahiran Bandung 13 Maret 1971 ini mendapat promosi menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Grup A sendiri memiliki tugas pengawalan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak mengherankan jika Hasan sering di samping Presiden Jokowi saat bertugas.

Dari Grup A Paspampres, Hasan dipromosikan menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana. Korem 061 mengomandoi Kodim Kota Bogor, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Palabuhanratu.

Ia lalu 'pulang kandang' pada 2019 dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus. Baru setahun menjadi Wadanjen, Hasan kembali dipromosikan sebagai Danjen Kopassus. Ia pun menjadi orang nomor 1 special force TNI AD itu.

Atas hal tersebut, Kapuspen (Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia) TNI Mayjen Sisriadi mengungkap alasan mengapa Danjen Kopassus diganti. Brigjen Hasan menggantikan Mayjen Nyoman, yang kini diangkat menjadi Pangdam XVIII/Kasuari di Papua Barat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"