Inilah Penjelasan Kenapa di Bali Banyak Sesajen, Bahkan Tersebar di Hampir Setiap Sudut

Inilah Penjelasan Kenapa di Bali Banyak Sesajen, Bahkan Tersebar di Hampir Setiap Sudut

Bali adalah salah satu tempat wisata yang kental akan budaya. Mulai dari tari, seni tradisi, bahkan ritual keagamaan.

Kalau kamu pernah ke Bali, pasti nggak asing dengan yang namanya sesajen. Sebab salah satu perangkat kebudayaan Bali ini selalu hadir di berbagai tempat. 

Mulai dari tempat umum, toko, tempat ibadah, tempat wisata, bahkan rumah. 

Tak hanya ada di setiap sudut, bahkan ada mitos jika sesajen tersebut diinjak atau dirusak maka kita akan mendapat musibah. Hii, ngeriii.

Lalu apa sih tujuan di balik penempatan sesajen itu? Ada yang tau nggak nih?

Ilustrasi Sesajen di Bali (Blog Vokarno.com)

Nah, sebelumnya perlu kita tau apa sih sebetulnya sesajen itu? Dan kenapa selalu hadir di setiap tempat di Bali?

Jadi, sesajen yang sering ditemui di depan rumah atau di tepi jalan dan disebut “Canang Sari” itu merupakan salah satu wujud ucapan terima kasih masyarakat Bali kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Persembahan ini juga berarti berserah diri atas materi dan waktu kepada Yang Maha Kuasa.

Canang sari merupakan sajen dengan ukuran paling kecil dibanding sesajen lainnya, ia terdiri dari janur untuk wadah segi empat sebagai simbol kekuatan Ardha Candra atau bulan, dan porosan (isian) berupa pinang, sirih, daun janur, serta kapur sebagai simbol Tridharma Hindu Bali, yakni Dewa Brahma, Dewa Wisnu, serta Dewa Siwa.

Kemudian di dalammya  juga diisi dengan irisan tebu, pisang, dan kue-kue khas Bali. Lalu ada sampaian urasari yang berbentuk bulat untuk meletakkan bunga.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"