Di hari-hari awal setelah rumah itu berpindah, orang-orang nggak seramai sekarang.
Kemudian ada orang yang mengambil gambar dan video rumah tersebut dan diunggah ke media sosial. Sepekan kemudian, banyak orang yang datang berkunjung karena penasaran dengan kejadian di luar nalar tersebut.
Setiap hari ada ratusan orang yang datang untuk melihat rumah Giman yang berpindah secara misterius dalam semalam.
"Pernah sehari ada 1.000 orang yang datang. Kemarin 800 orang. Semua pengunjung yang datang kami catat di buku tamu. Jadi kita tahu berapa jumlah pengunjung yang datang," jelas Sudadi.
Para pengunjung yang datang nggak hanya dari wilayah Ngawi. Banyak juga yang datang dari luar daerah.
Mereka penasaran dengan rumah yang digeser Giman dalam waktu kurang dari satu setengah jam.
Pihak desa membatasi kunjungan hanya sampai pukul 17.00 WIB. Setelah waktu itu, pengunjung tidak boleh masuk ke rumah tersebut.
Pihaknya pun menyiapkan fasilitas dengan menerjunkan beberapa sukarelawan untuk mengatur pengunjung yang datang.
setiap pengunjung yang datang diwajibkan mengenakan masker. Warga sekitar yang bertugas menjadi sukarelawan juga mengukur suhu tubuh para pengunjung.