Ini Nasehat Sang Ayah yang Bikin Didi Kempot Sukses dan Legendaris

Ini Nasehat Sang Ayah yang Bikin Didi Kempot Sukses dan Legendaris

Siapa yang nggak kenal sama Didi Kempot? Lagu-lagunya yang menyentuh hati jadi legendaris. 

Bahkan, nggak cuma orang tua aja yang suka lagu-lagunya. Sekarang banyak banget anak usia 20-an yang dengerin lagu Didi Kempot.

Karena lagu-lagunya rata-rata tentang patah hati, Didi Kempot berhasil dapetin julukan Bapak Patah Hati Nasional dan The Godfather of Broken Heart dari netizen.

Setelah kini doi jadi viral lagi, akhirnya Didi Kempot banyak diundang untuk Talk Show di TV.

Didi Kempot di acara Ini Talk Show (Youtube/Ini Talk Show)

Pada Rabu (14/8), Bang Didi Kempot jadi bintang tamu di acara Ini Talk Show. Acara itu dipandu oleh Sule dan Andre Taulany.

Bang Didi masih tampak dengan gaya khasnya. Dia pake beskap warna hitam dan bawahan khas Jawa. Nggak cuma itu aja, rambut Didi Kempot masih gondrong kayak di video klip miliknya.

Di acara itu, Didi Kempot nyeritain soal awal karirnya hingga didikan orang tuanya. Ternyata didikan ayahnya cukup keras.

Sang ayah bernama Ranto Edi Gudel yang ternyata juga seorang seniman terkenal di Solo, Jawa Tengah. Dia menceritakan kalo sang ayah sering bermain ketoprak. Beliau kerap ngajak Didi Kempot dan almarhum kakaknya ke panggung pertunjukan. 

Didi dan kakaknya juga nggak jarang ikut menemani sang ayah di balik panggung sebelum pentas. "Biasanya Bapak main kendang sebelum pentas dan bilang ini Bapak cari uang buat kalian," ungkap Bang Didi Kempot.

Ranto Edi Gudel nomor 2 dari kanan (Dok. Kompas 1986)

Punya ayah seorang seniman bikin Didi Kempot juga ingin mengikuti jejaknya. Ayahnya ternyata sangat ngedukung Didi Kempot dalam karirnya.

Sang ayah ternyata kerap memberi nasehat-nasehat yang membuat Didi Kempot termotivasi dan terus semangat. "Jadi seniman itu jangan mimpi kaya dulu, tapi mana karyamu," kenang Didi Kempot, menirukan nasehat ayahnya.

Kalimat itulah yang jadi penyemangatnya agar terus berkarya. Emang nggak salah sih, nyatanya Didi Kempot sukses menjadi musisi dengan lagu-lagu yang legendaris. Bahkan, lagu-lagu lamanya masih terngiang hingga sekarang di masyarakat.

Usai sukses di awal tahun 2000-an, Didi Kempot berani membuktikannya karya-karyanya ke sang ayah. Akan tetapi, meski Didi Kempot udah punya hampir ratusan buah lagu, itu nggak  membuat sang ayah puas.

Ranto meminta Didi Kempot bikin lagu khusus untuknya sebelum meninggal. "Buatin Bapak lagu, baru kamu saya akui jadi anak," kata ayah Didi Kempot.

Saat itu, sang ayah sedang sakit. Masa-masa inilah yang bikin Didi Kempot termotivasi bikin lagu berjudul "Bapak."

Di lagu itu, Didi menuangkan segala rasa hormat dan cintanya pada sang ayah. Kabarnya, sang ayah meminta agar lagu tersebut dinyanyiin saat dirinya meninggal dunia.

Didi Kempot nyeritain juga kalo dia memenuhi permintaan almarhum ayahnya. Dia nyanyiin lagu itu di layatan sang ayah.

Didi Kempot (minews.id)

Buat kalian yang belum tau, ini dia lirik lagu "Bapak" beserta artinya:

rambut wis ra ireng
(rambut tak lagi hitam)

wis malih rupane
(sudah berubah wujudnya)

ireng dadi putih saikine
(hitam jadi putih sekarang)

dino tambah dino
(hari demi hari)

umur tambah tuo
(usia bertambah tua)

nanging kyok kyok ora diroso
(tapi seolah-oleh ora dirasa)

ngadeg dadi jagad
(berdiri jadi semesta)

nyonggo piringe anak
(menyangga piringnya anak)

mempeng kerjo ora mikir rogo
(ulet bekerja tak memikirkan raga)

paribasan umur
(ibarat usia)

wis akeh cacahe
(sudah banyak jumlahnya)

nganti bingung anggonku ngitunge
(sampai bingung aku menghitungnya)

bapak...bapak...tekadmu kuwi tak puji
(Bapak, tekadmu itulah yang ku puji)

bapak...bapak...kowe koyok senopati
(Bapak, kamu seperti seorang senopati)

bapak...bapak...panasmu ngungkuli geni

(Bapak, panasmu melebihi api)

bapak...bapak...keno angin soyo ndadi
(Bapak, terkena angin semakin menjadi)

senajan uwis tuwo nekad mempeng kerjo
(walaupun sudah tua, tetap giat bekerja)

nyambut gawe kanggo nguripi kluargo
(bekerta untuk menghidupi keluarga)

"...bapak...senajan umurmu wis tuwo
(Bapak, meski usiamu tua)

nanging tekadmu iso dadi tulodho,
(tapi anakmu hanya bisa memuji)

aku anakmu mung biso memuji
(aku anakmu hanya bisa memuji)

mugo mugo bapak tansah pinaringan bagaswaras
(semoga Bapak selalu diberi kesehatan)

saking gusti ingkang moho kuwoso
(dari Tuhan Yang Maha Esa)

kulo,Pak anak sampean..."
(aku pak, anakmu)

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"