Ini Lho Kisah Shabrina, Bucin K-Pop yang Gak Mau Ngerepotin Orang Tua

"Aku nggak terlalu mendengarkan mereka juga sih, paling kalau ada yang ngomong gitu ya aku cuekin aja. Ada beberapa yang bilang kalau aku tuh pake duit yang nggak benar buat ke sana kemari. Kerjaanku juga nggak benar untuk nyari duit dan ngebanggain duit orang tua," katanya lagi.

"Padahal, mereka nggak tau seberapa aku jungkir balik nyari duitnya. Tapi ya yaudahlah, toh mereka juga gak kenal aku," kata Shabrina.

Btw, Shabrina ini mendapatkan uang dari menjual album-album grup musik K-Pop. Dari situ, dia udah empat kali nonton konser BTS di Korea, Singapura, dan Jakarta. Dia juga udah dua kali menang fansign dan dua kali ikutan fanmeeting. Wow!

Gebrakan banget nih! Soalnya, kebanyakan bucin K-Pop emang bisa menjalani hobinya ini setelah mendapat uang orang tua ya.

Karena Shabrina udah berhasil mewujudkan impiannya, sesama fans juga banyak dong yang pengin kayak Shabrina. Karena itu, Shabrina mengingatkan agar mereka gak memaksakan diri. Soalnya, jadi bucin K-Pop ini adalah hobi dan bukanlah ... perlombaan.

"Fangirling itu sebuah hobi. Yang mestinya aktivitas itu mengundang kebahagiaan dan bukan sebuah perlombaan Konser, fansign, beli erch, streaming, itu bukan ukuran seberapa kamu sayang ke idol. Support dan sayang kamu ke idol kamu itu cuma kamu yang tahu sebenrapa besarnya, and it's enough," kata Shabrina.

Sejalan dengan itu, Shabrina juga mengingatkan kalo belum ada rejeki fansign atau konser, menurutnya ya itu gapapa. Gak perlu dipaksain karena itu bukan ukuran seberapa kamus sayang sama idol kamu.

"Run at our won pace, no need to rush. Iri boleh, tapi iri yang positif yang bisa dijadikan motivasi, bukan iri yang mengundang benci dan negativity," katanya.

Shabrina sendiri meyakini bahwa motivasi itu punya dampak yang lebih besar dan lebih membantu ketimbang cuman nyinyirin hidup orang lain.

Kamu yang pengin jadi bucin K-Pop mandiri bisa contoh kegigihan Shabrina ini mewujudkan impiannya. Mosok gak pengin sih gengs?