Selama memerintah, Pakubuwana VIII berhasil menjaga kondisi Kasunanan Surakarta dengan kondusif. Tak ada polemik yang berarti sesame anggota kerajaan, baik internal keraton dan luar keraton. Padahal saat kepemimpinannya, Belanda masih berkuasa di Indonesia.
Karena Raja Pakubuwana VIII sudah tua maka pihak pemerintah Belanda tidak sulit mengatur dan melakukan tekanan kepada Pakubuwana VIII. Pakubuwana VIII memilih diam dan tidak ingin mencari perkara dan selalu menuruti permintaan dan kemauan pihak Belanda. Pakubawa VIII meninggal dunia pada 12 Desember 1861.