Inem Jogja: dari Dosen Jadi "Wong Edan" Penebar Kebaikan (Bagian 1)

Inem Jogja: dari Dosen Jadi "Wong Edan" Penebar Kebaikan (Bagian 1)

Sejak lama, panggilan "Inem" identik dengan sosok pelayan rumah tangga. Kalo menengok kembali beberapa dekade lalu, nama itu erat kaitannya pula dengan IPS alias "Inem Pelayan Seksi". Tapi kini beda gengs, "Inem" tak lagi dicitrakan seperti itu.

Kini ada Inem yang menjelma sebagai sosok "wong edan" (orang gila). Dia masih menjadi 'pelayan' tetapi melayani demi kebaikan.

Sosok Inem jaman now diubah oleh Made Dyah Agustina.

Made Dyah Agustina, si Inem Jogja (Instagram @inemjogja)

Made kerap menggunakan "topeng Inem". Perilaku baiknya ditunjukkan dengan cara membagikan nasi bungkus kepada para pedagang kecil. Nggak cuma sampe di situ gengs, sosok Inem juga ikut mendengarkan keluh kesah mereka.

"Saya bagikan apa yang saya punya. Kalau lagi jadi Inem kan saya selalu bawa tas. Yah, apa yang ada di tas itu saya bagi, ada nasi bungkus dan hal kecil lain yang berguna," jelas Made, seperti dikutip dari Kompas.com.

Inem Jogja, "wong edan"! (Instagram @inemjogja)

Teriknya Kota Pelajar tak menyurutkan niat baik Inem untuk terus berbagi. Yang Inem bagikan pun tak sekadar makanan atau barang aja gengs, Inem juga sering menyisihkan waktu untuk bercengkrama sembari mendengar keluh kesah pedagang kecil.

Saat muncul sebagai Inem, Made sama sekali jauh dari imaji perempuan cantik pada umumnya. "Topeng Inem" yang ia kenakan adalah riasan berupa make up ala badut. Dan karena itulah Made kerap dijuluki sebagai "wong edan".

Selama beraksi, Inem pernah diusir, bahkan ada pula yang tega melemparinya dengan es batu oleh pedagang karena dia dianggap membuat takut orang-orang sekitar.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"