Ilmuwan Kontroversial Turki, Harun Yahya Menolak Teori Evolusi Hingga Klaim Nabi Nuh Punya Ponsel

Ilmuwan Kontroversial Turki, Harun Yahya Menolak Teori Evolusi Hingga Klaim Nabi Nuh Punya Ponsel

Turki memiliki beberapa ilmuwan yang kontroversial. Baik karena pemikirannya atau penemuanya terkait sains dan teknologi. Salah satu tokoh terkenal yang mengklaim dirinya sebagai ilmuwan adalah Harun Yahya alias Adnan Oktar.

Harun Yahya menjalani pendidikan di jurusan desain interior, tapi justru terkenal sebagai pemikir muslim yang menentang banyak hal, termasuk teori Darwin soal evolusi. Buku fenomenalnya, The Atlas of Creation terbit pada 2006. Menyangkal teori evolusi.

Harun Yahya (mancode.id)

Harun Yahya mendakwa kalau teori evolusi Darwin hanya bohong belaka. Justru menyebabkan terorisme, pembataian, dan penderitaan di dunia ini. Tidak ada evolusi, semua dicptakan Tuhan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

"Umat Muslim pada umumnya tidak menyadari dari mana semua masalah datang. Ini semua datang dari Darwinisme. Ia jadi akar segala penderitaan, kesulitan hidup, dan aksi-aksi kekerasan. Darwinisme adalah salah satu pilar dari filsafat materialis, dan tanpa materialisme tidak akan ada komunisme, fasisme, imperialisme, kapitalisme, amoralitas, dan aksi teror," katanya kepada wartawan Tehran Times, Kourosh Ziabari.

Dia bahkan menantang siapa aja buat membuktikan teori evolusi. Kalau bisa dan benar bakalan dapat hadiah 10 triliun Lira Turki (Rp 4,4 triliun).

Selain kontroversial soal teorinya yang menentang evolusi, dia juga kontroversial karena mengatakan kalau peristiwa Holocaust bukanlah pembantaian yang sebenarnya. Orang yahudi mati karena sakit kala itu.

Harun Yahya ditangkap polisi di Istanbul, Turki, pada Rabu (11/7), pagi waktu setempat pada tahun 2018. Dia masuk daftar buronan setelah didakwa dengan tindakan pelecehan seksual pada anak, penyekapan pada anak, pekanggaran undang-undang perpajakan, serta gangguang kesehatan jiwa dan skizofrenia.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"