Ibu Ini Pengin Anaknya Mati Aja Gegara Koma, Beginilah Kisah 'Ghost Boy'

Ibu Ini Pengin Anaknya Mati Aja Gegara Koma, Beginilah Kisah 'Ghost Boy'

Kasih ibu emang sepanjang masa gengs. Tapi, kisah ini lain ... sang ibu malah pengin anaknya mati aja gegara berada dalam kondisi koma. Kok begitu ya?

Jangan salah paham dulu gengs, sang ibu lebih memilih anaknya untuk mati aja karena sayang banget. Kayaknya, sang ibu gak tega ngeliat anaknya itu koma berkepanjangan.

Kisah ibu dan anak yang bikin sedih ini bermula dari seorang anak berusia 12 tahun bernama Martin Pistorius. Tadinya, Martin adalah anak normal. Tapi suatu hari setelah pulang sekolah, Martin mengalami sakit tenggorokan.

Martin Pistorius, 'Ghost Boy' (npr.org)

Sakit tenggorokan itu bahkan semakin parah. Martin pun dibawa ke dokter dan ternyata dokter mendiagnosis Martin menderita meningitis kriptokookus dan ... tuberkolosis otak. Wow~

Lebih jauh, dokter pun merasa bahwa Martin ini gak punya harapan hidup lagi. Atau minimal hidup lebih lama lah. Dokter meminta agar Martin dibawa pulang karena itu. Padahal Martin merasa masih punya harapan hidup.

Setelah itu, Martin harus menghabiskan waktu di rumah dan pusat penitipan anak. Gak sebentar gengs ... lebih dari satu dekade begitu terus.

Orang tua Martin pun diberitahu kalo anaknya gak sadar dengan kondisi di sekelilingnya. Tapi Martin mengaku kalo dia udah bangun dari kondisi koma.

Martin dalam kondisi koma selama 12 tahun (npr.org)

"Selama bertahun-tahun, saya seperti hantu. Aku bisa mendengar dan melihat, tapi sepertinya aku tidak ada di sana. Saya tidak terlihat," kata Martin yang dijuluki sebagai 'ghost boy'.

Martin diketahui masih terjaga. Tapi, dia gak bisa memberikan tanda-tanda kehidupan kepada siapa pun. Kadang-kadang Martin juga merasa kalo dia berhasil menggerakkan tubuhnya dan ngasih tanda-tanda kehidupan. Sayangnya, orang yang melihatnya bener-bener kayak orang tak bernyawa.

"Saya benar-benar tidak berdaya. Setiap aspek kehidupan saya dikendalikan dan ditentukan oleh orang lain. Mereka memutuskan di mana saya berada, apa yang saya makan, apakah saya duduk atau berbaring, dalam posisi apa saya berbaring. Semuanya," kata Martin.

Martin merasa terjebak pada tubuhnya  sendiri. Dia gak bisa bergerak, bahkan ngomong satu kata aja. Gak bisa. Dari semua itu, memori yang paling menyakitkan buat dia adalah ketika dia menyaksikan banyak episode "Barney and Friends" selama berjam-jam. Tapi gak bisa merasakan apa-apa.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"