Operasi plastik menjadi trending akhir-akhir ini. Prosedur filler, Neurotoxins, laser, dan perangkat energi adalah prosedur invasif minimal yang dianggap sebagian besar aman. Meski begitu, sama seperti prosedur medis lainnya, ada cukup banyak efek samping operasi plastik yang harus diperhatikan.
Misalnya, seperti dalam kasus sedot lemak, ahli bedah dapat menyedot lemak dari paha dan perut bagian bawah. Namun, ketika kamu menambah berat badan kembali, sel-sel dapat menyebar secara tidak merata sehingga menyebabkan penampilan yang kurang memuaskan.
Selain itu, operasi plastik juga bisa mengakibatkan komplikasi fisik dan psikologis. Misalnya seperti: hematoma, jaringan parut, kehilangan darah, kerusakan saraf, infeksi, trombosis vena dalam. Dalam beberapa kasus, komplikasi anestesi juga dapat terjadi.
# Efek Samping Operasi Plastik yang Perlu Disadari
Seperti yang kamu ketahui, melakukan operasi sangat menakutkan. Jika kamu berencana melakukan operasi plastik, sangat penting bagimu untuk mengetahui dan memahami pro dan kontra dari operasi tersebut. Berikut adalah komplikasi paling umum dari operasi plastik:
1. Hematoma
Kondisi ini ditandai dengan memar besar yang menyakitkan yang tampak seperti kantong darah. Konsekuensi ini terjadi pada 1 sampai 6 persen prosedur pembesaran payudara; Kamu juga mungkin mengalaminya sebagai komplikasi setelah operasi facelift. Anehnya kamu mungkin juga perlu menjalani operasi lain untuk mengalirkan darah dari hematoma. Hampir semua operasi memiliki komplikasi ini.
2. Infeksi
Ini adalah salah satu komplikasi paling umum dari semua operasi. Sekitar 2 hingga 4 persen orang, mungkin mengalami komplikasi selulitis setelah operasi payudara. Dalam beberapa kasus, infeksi mungkin lebih parah sehingga membutuhkan antibiotik intravena.
3. Kerusakan saraf
Kamu mungkin mengalami kesemutan dan mati rasa setelah menjalani operasi plastik. Setelah pembesaran payudara, kebanyakan wanita kehilangan sensasi puting.