Hewan Yang Sudah Punah Ini Bikin Kamu Bersyukur

Hewan Yang Sudah Punah Ini Bikin Kamu Bersyukur

Harpagornis Moorei

Harpagornis Moorei Ilustrasi Harpagornis Moorei(Instagram.omg.banget)

Hewan yang sudah punah ini bernama Harporgonis Moorei  yang diperkirakan hidup sekitar sebelum tahun 1400an, hewan ini dikenal dengan nama Elang Haast dan banyak ditemukan di selandia baru dengan bentangan sayap yang mencapai 3 meter saat dibentangkan, gak heran kalau burung predator ini sangatlah mengerikan.

Dengan ukuran yang sangat besar itu seekor elang Haast dapat mengangkat dan membawa terbang seorang manusia kalau ada di era ini.

Cameroceras

Cameroceras Ilustrasi Cameroceras(Instagram.omg.banget)

Hewan yang sudah punah ini bernama Cameroceras yang diperkirakan hidup sekitar 460 juta tahun yang alu, hewaan ini di anggap sebagai nenek moyang dari gurita dan cumi-cumi.

Ukuran jenis moluska ini memiliki ukuran yang luarbiasa, hewan ini bisa mencapat 10 sampai 12 meteran.

Dan nenek moyang cumi-cumi ini berbentuk kerucut dan memiliki tentakel yang panjang dan besar untuk menangkap ikan dan makhluk laut lainya. Mungkin bisa juga disebut monster kraken kalau masi hidup di era ini.

Sarcosuchus

Sarcosuchus Ilustrasi Sarcosuchus(Instagram.omg.banget)

Buaya air asin dikenal dengan reptil raksasa dan sekaligus di kenal sebagai buaya terbesar di dunia karena ukuranya yang dapat mencapai 5,2 meteran.

Buaya air asin mampu memangsa apapun dengan mudah. Tapi... sekitar 112  juta tahun yanglalu ternyata ada buaya yang jauuh lebih besar dari pada buaya air asin tersebut, nama buaya tersebut adalah Sarcosuchus. 

Kabarnya buaya ini memiliki panjang 12 meter dan beratnya mencapai 8000 kg, bayangin kalau hidup di zaman sekarang, perahu auto tenggelam, dan orang gampang banget dimangsa.

Jadi kalian kudu bersyukur karena monster tersebut sudah punah pada saat ini, serem banget ya kalau di pikir-pikir.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"