Dalam hidup, kita membutuhkan seorang pasangan. Pasangan yang baik akan menemani kita sampai akhir hayat. Namun nasib dan umur siapa yang tau? Akan ada yang dahulu pergi untuk meninggalkan. Entah karena maut atau berpaling pada hati lain. Begitu pula dengan para janda ini.
Ditinggal suami bukanlah akhir dari perjalanan hidup seorang perempuan. Apapun pilihannya, baik itu menikah lagi ataupun tetap sendiri, mereka harus tetap memperjuangkan masa depan, bukan? Lantas bagaimana jika mereka tinggal berdampingan untuk menguatkan satu sama lain di dalam sebuah kampung? Ya, kampung janda namanya.
Kampung janda merupakan sebuah wilayah yang didiami perempuan yang ditinggalkan karena meninggal dunia ataupun dicerai suaminya. Nah, di Indonesia ternyata ada beberapa kampung yang mayoritas diisi oleh janda-janda, lho. Penasaran? Yuk, kita simak bersama cerita mengenai kampung tersebut!
1. Kampung Janda Batuah
Di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan terdapat sebuah daerah bernama Kampung Batuah yang diisi mayoritas janda. Nggak semuanya janda memang, tapi dikutip dari bangkapos.id, ada sekitar 90% perempuan yang tinggal di kampung tersebut dengan menyandang status janda. Disebutkan juga bahwa perempuan-perempuan ini menjanda karena ditinggal meninggal dunia oleh suaminya.
Menurut sang ketua RT, Ahmad Nurhansah, umumnya perempuan-perempuan di kampung tersebut menikah dengan suami yang rentang usianya terpaut cukup jauh. Ia mencotohkan salah satu warganya yang berjenis kelamin perempuan menikah di usia 15 tahun. Sementara suaminya ketika itu sudah berusia 30 tahun.
Setelah ditinggal para suami, perempuan Kampung Batuah pun banyak yang memilih tak menikah lagi. Otomatis, merekalah yang menggantikan peran almarhum suami sebagai pencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Dari 37 rumah yang berada di RT 03 Kelurahan Kemuning, Kampung Batuah, terdapat 26 janda yang mengemban tugas sebagai kepala keluarga.
Usia perempuan yang bermukim di Kampung Batuah ini umumnya telah menginjak 50 tahun ke atas. Namu, ada pula janda yang masih berusia muda yaitu sekitar umur 25 tahun.
2. Desa Janda Ciburayut
Kisah perempuan di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor hampir sama dengan yang ada di Kampung Batuah. Perempuan yang tinggal di desa ini banyak yang ditinggal sang suami karena meninggal dunia.
Seperti yang dilansir dari tribunnews.com, mayoritas pria di desa ini bekerja sebagai penambang pasir. Banyak dari mereka yang mengalami kecelakaan kerja sehingga tewas dan meninggalkan istri serta anak-anaknya, namun begitu ada pula dari mereka yang meninggl karena sakit.
Sang ketua RT, Ade Suryadi mengatakan bahwa ada sekitar 30 janda berusia 14 hingga 70 tahun dari 65 kepala keluarga di desa tersebut. Ade juga menyebutkan, suatu ketika ada kejadian menyedihkan di mana banyak pria yang tewas dalam waktu bersamaan akibat tertimbun pasir longsor. Hal tersebut ditengarainya sebagai penyebab melonjaknya jumlah janda di Desa Ciburayut.
Cerita dari kampung janda di Kabupaten Bogor ini cukup memprihantikan. Sebab ada perempuan yang sudah menjanda dua hingga tiga kali. Fenomena ini muncul karena masalah kemiskinan dan juga minimnya pendidikan warga. Banyak orang tua yang memilih menikahkan anak perempuan mereka di bawah umur sehingga ketika suaminya meninggal, ia pun masih berusia muda.