Gigitan Kutu Kucing Bisa Mematikan, Bayi Meninggal Setelah Di Rawat Enam Bulan

Gigitan Kutu Kucing Bisa Mematikan, Bayi Meninggal Setelah Di Rawat Enam Bulan

Seorang bayi perempuan meninggal karena digigit kutu kucing. Samara Kumaira Mariba, balita asal Dukuh Dayu RT017/RW 005, Desa Jati Tengah, Sukodono,  Sragen,  Jawa Tengah, yang digigit kutu kucing mengalami panas tinggi dan muntah. Hingga akhirnya meregang nyawa.

Siapa sangka, karena gigitan kutu kucing nyawa seseorang bisa melayang. Kejadian ini tentu saja membuat keluarga Samara sangat terkejut dan sedih.

Samara digigit kutu kucing sejak usia 4 bulan. Saat itu sang ibu sedang memasak di dapur. Ibunya, Etik mencabut kutu kucing di tangan Samara dan membuangnya begitu saja. Bekas gigitannya berwarna merah seperti gigitan nyamuk.

Ilustrasi kucing (livescience.com)

Etik sebenarnya langsung membawa Samara ke puskesmas. Samara diberikan salep untuk meredakan bekas gigitan. Tapi jari manis Samara justru semakin membengkak. Samara pun menangis kesakitan.

Etik menjelaskan kalau racun dari kutu kucing yang masuk ke tubuh Samara tidak bisa terurai. Tetap mengendap di tubuh bayi mungil itu.

"Sama dokternya suruh rawat inap. Beberapa hari tak dapat kamar karena penuh. Saya pindah ke RS Amal Sehat. Di sana diperiksa karanya peradangan," ujar Etik.

Kutu kucing (diadona.id)

Beberapa kali kontrol di rumah sakit tersebut bukannya berkurang bengkaknya, tetapi semakin bertambah besar. Samara mengalami panas tinggi hingga 39,9 derajad celcius. Orang tuanya segera membawa Samara ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi.

"Awalnya, dikemoterapi di rumah sakit selama 14 hari. Baru pulang kemarin (Kamis). Minggunya badannya panas tinggi 39,9 derajat celcius dan muntah," ungkap Wanto.

Ilustrasi bekas gigitan kutu kucing (azzurahman.com)

Bayi yang baru saja merayakan ulang tahun pertamanya pada 10 April 2020 lalu itu dimakamkan pukul 09.00 WIB.

Kutu kucing memang bisa menggigit manusia juga gengs. Bisanya relatif aman dan hanya meninggalkan bekas gigitan kemerahan hingga gatal. Tapi untuk yang sesitif bisa alergi dan memang harus dibawa ke dokter. Agar bisa segera mendapatkan penanganan yang baik.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"