Sri Sultan Hamengkubuwono X merupakan raja Yogyakarta ke-10. Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak memiliki anak laki-laki sehingga banyak publik yang penasaran terkait siapa penerus Sri Sultan Hamengkubuwono X. Padahal dalam sejarah keraton Yogyakarta, raja harus memberikan tahta kepada anak laki-lakinya.
Diketahui dari pernikahannya dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Sri Sultan dikaruniai lima orang anak perempuan, mereka adalah GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun/GKR Mangkubumi, GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono, GRA Nurkamnari Dewi/GKR Maduretno, GRA Nurabra Juwita/GKR Hayu, dan GRA Nurastuti Wijareni/GKR Bendara.
Peneliti sekaligus dosen ilmu politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Dardias menyebut ada beberapa orang yang akan menjadi penerus tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogyakarta, mereka adalah Gusti Pembayun, KGPH Hadiwinoto, dan GBPH Prabukusumo.
“Kalau dilihat dari trah dan keturunan ada 14 nama yang punya peluang. Namun jika dikerucutkan lagi ada tiga nama ituyang punya peluang besar,” tutur Bayu dilansir dari Hops. Ketiga nama itu adalah orang-orang yang sangat dekat dan memiliki hubungan keluarga dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Gusti Pembayun adalah anak sulung Sri Sultan. Sementara KGPH Hadiwinoto dn GBPH Prabukusumo adalah adik laki-laki Sri Sultan. Jika memang nantinya Gusti Pembayun jadi penerus tahta akan menjadi sejarah bagi Keraton Yogyakarta karena sejak berdirinya ratusan rahun lalu, selalu dipimpin oleh laki-laki.
Tetapi Bayu mengatakan menurut sejarah kerajaan Islam di Indonesia pernah ada seorang sultan perempuan yakni Tajul Alam. Sultan Tajul Alam memerintah di sebuah kerajaan di Aceh. Tajul Alam adalah anak pertama dari raja Aceh yang sangat terkenal, Sultan Iskandar Muda.