Film Sekuel "Waktu Magrib 2" Siap Tayang di Tahun 2025, Akan Dipasarkan di Bioskop Asia Tenggara

Film Sekuel "Waktu Magrib 2" Siap Tayang di Tahun 2025, Akan Dipasarkan di Bioskop Asia Tenggara

Film horor Indonesia, "Waktu Maghrib 2", tidak hanya akan menghantui penonton di dalam negeri, tetapi juga siap menembus pasar Asia Tenggara.

Produser eksekutif Sunil Samtani dari Rapi Films saat konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, mengatakan sekuel film "Waktu Maghrib" (2023) itu sedang dipasarkan ke Malaysia, Singapura, Brunei, Vietnam, Kamboja, dan Thailand.

"Kami distribusi ke Malaysia, Singapura, Brunei, Vietnam, Kamboja, Thailand yang sudah... beberapa sudah mau tayangin ini di bioskop," ungkap Samtani.

Lebih lanjut, untuk menjangkau pasar film yang tidak hanya terbatas di Asia Tenggara, Samtani menambahkan bahwa "Waktu Maghrib 2" juga sedang gencar dipasarkan di pasar film bagian dari penyelenggaraan Festival Film Internasional Cannes di Prancis.

"Film ini lagi dijual juga di Cannes Film Festival. Kami menjadi dapat distributor dari Vietnam yang mereka mau coba distribusi ke sana, gitu sih. Semoga bisa dapat 'market' yang lebih luas lah," lanjut Samtani.

Di Indonesia, film "Waktu Maghrib 2" dijadwalkan tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025.

Menurut Samtani, film tersebut diteruskan sekuelnya karena film pertamanya mencetak "box office" dengan jumlah penonton di bioskop pada 2023 mencapai 2,4 juta.

Film "Waktu Maghrib 2" kembali diproduksi oleh Rapi Films, kali ini bekerja sama dengan Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Kebon Studio.

Skenario film itu ditulis oleh Khalid Kashogi, Bayu Kurnia, dan Sidharta Tata, dan akan menampilkan kombinasi aktor dan aktris dewasa seperti Omar Daniel, Sadana Agung, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, dan Fita Anggriani, serta aktor cilik remaja seperti Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, dan Muzakki Ramdhan.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"