Fakta tentang Peristiwa Kudeta APRA di Bandung yang Bunuh Puluhan TNI

Fakta tentang Peristiwa Kudeta APRA di Bandung yang Bunuh Puluhan TNI

Peristiwa Kudeta APRA di Bandung

Taukah kalian soal kudeta APRA di Bandung? Peristiwa ini terjadi pada 23 Januari 1950. Kudeta tersebut sering juga dinamai Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil.

Saat itu, kelompok Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin mantan Kapten KNIL, Raymond Westerling masuk ke Bandung, Jawa Barat. Mereka membunuh semua orang yang pake seragam TNI yang ditemui pada 23 Januari 1950. 

Kudeta APRA di Bandung (liputan6.com)

APRA berniat menggulingkan pemerintahan Soekarno lalu menduduki Bandung buat sementara. Lalu, pemerintah RI mempercepat integrasi wilayah pada 17 Agustus 1950.

Aksi kudeta APRA sebenernya udah direncanain beberapa bulan sebelumnya dan udah diketahui sama pimpinan tertinggi militer Belanda.

APRA jadi kudeta pertama setelah Indonesia diakui kedaulatannya sama Belanda. Gimana sih latar belakang sebenarnya?

kudeta angkatan perang ratu adil (titiknol.com)

Jadi, pada November 1949, dinas rahasia militer Belanda dapet laporan kalo Westerling membentuk organisasi rahasia yang punya pengikut sebanyak 500 ribu orang. Laporan yang diterima inspektur polisi Belanda pada 8 Desempber 1949 ini nyebutin kalo nama organisasi itu adalah RAPI atau Ratu Adil Persatuan Indonesia. 

Selain itu, juga punya satuan bersenjata yang bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Pengikut dari APRA rata-rata adalah mantan anggota KNIL. 

Nah, pada 5 Desember malam hari, Westerling menelpon Letnan Jeneral Buurman van Vreeden panglima paling tinggi tentara Belanda untuk merencanakann kudeta pada Sukarno. Itu akan dilakukan abis penyerahan kedaulatan.

Vam Vreeden udah dengar banyak kabar soal sekelompok militer yang bakal ganggu jalannya penyerahan kedaulatan dan soal Westerling.

Akhirnya, Van Vreeden yang harus bertanggung jawab atas kelancaran penyerahan kedaulatan memperingatkan agar Westerling nggak melakukan tindakan kudeta. Sayangnya, Van Vreeden nggak langsung meminta penangkapan Westerling.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"