Setelah liburan panjang, Januari dianggap sebagai bulan untuk menyusun perencanaan setahun kedepan. Banyak orang menyusun resolusi pribadi dan karir pada bulan ini. Banyak perusahaan juga membuat rencana program kerja untuk setahun kedepan. Dan, bulan hujan diskon buat menyambut 'kebaruan'.
Bulan Januari bagi banyak orang dianggap sebagai bulan yang penuh kontemplasi. Terkait dengan ambisi dan bagaimana cara meraih target. Dengan mengevaluasi capaian tahun kemarin, maka pada awal tahun bisa memperbaiki yang tidak tepat atau meleset.
Januari diambil dari nama seorang dewa Romawi. Dewa ini menyimbolkan awal dan akhir. Janus dianggap sebagai raja Latium, sebuah tempat yang terletak di pusat kota Italia. Dewa Janus mempunyai dua kepala yang melihat ke arah yang berbeda. Ini menyimbolkan bahwa ia bisa melihat ke masa lalu dan melihat masa depan.
Secara nggak resmi, Januari dianggap sebagai 'bulan perceraian'. Meskipun penelitian yang dilakukan Universitas Washington menemukan bahwa fakta perceraian banyak terjadi pada bulan Agustus dan Maret. Tetapi berdasarkan data dari pengadilan, lonjakan pengajuan perceraian terjadi setelah tahun baru.
Banyak konsultan hukum yang percaya bahwa alasan meningkatnya perceraian setelah tahun baru dikarenakan banyak orang yang nggak mau merusak liburan karena perceraian. Pasangan yang sudah mempunyai anak akan mempertimbangkan perceraian dari sebelum hari libur. Mereka memilih tetap mempertahankan pernikahan hingga tahun telah berakhir. Pertimbangannya adalah mereka ingin menghabiskan hari libur bersama sebelum berpisah.