Laporan BBC, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com, menyebutkan bahwa pesawat tersebut baru menyelesaikan penerbangan kedua dan terakhirnya pada hari Minggu, 28 Oktober 2018 lalu dengan rute Denpasar-Jakarta.
Sementara log teknis untuk penerbangan kedua dan terakhir itu menunjukkan bahwa pembaca kecepatan udara pada instrumen kapten galat. Demikian halnya dengan pembaca altitudo pada instrumen pilot dan kopilot, berbeda. Kondisi itu membuat pilot menyerahkan kontrol pesawat kepada kopilot dan dari Denpasar, pesawat itu mendarat dengan selamat di Jakarta.
Terkait kecelakaan pesawat Lion Air Jt 610 ini, pihak Lion Air masih belum mengonfirmasi laporan tersebut. Kemungkinan besar, kecelakaan terjadi akibat masalah teknis yang belum jelas. Meski begitu, pihak Lion Air membenarkan bahwa pesawat pabrikan Boeing anyar ini telah mengalami masalah saat terbang dari Denpasar ke Jakarta.
CEO Lion Air, Edward Sirait pun mengatakan bahwa masalah ini telah diselesaikan sesuai prosedur. Edward menjelaskan bahwa Lion Air mengoperasikan 11 pesawat dengan model yang sama. Dan dia menyatakan tidak berencana untuk mempensiunkan armada tersebu setelah insiden nahas itu terjadi.