Dosen UGM Minta Presiden Rombak Jajaran BMKG Lewat Surat Terbuka

Dosen UGM Minta Presiden Rombak Jajaran BMKG Lewat Surat Terbuka
Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati (Twitter @dwiko_rita)

Lebih jauh, Bagas juga menganggap BMKG  tidak mampu menghitung tinggi gelombang tsunami yang mengarah ke Pandeglang saat itu. BMKG menyebut tinggi gelombang 0,9 meter. Sementara nelayan mengatakan 12 meter.

"Jujur, saya tidak percaya dengan ketinggian gelombang tsunami 0,9 meter berdasarkan energi kinetiknya yang berimplikasi pada tingkat kerusakan," tulis Bagas.

Dampak gelombang tsunami Selat Sunda (Twitter @kkpgoid)

BMKG, buat Bagas, selalu bekerja dengan nalar terlambat. Kini setelah kejadian, mereka sibuk bicara erupsi Gunung Anak Krakatau, longsoran, dan tsunami susulan. "Mengapa hal ini tidak dibahas sebelum tsunami kemarin terjadi," katanya.

Bagas pun menilai, jika kinerja pimpinan BMKG seperti ini, wibawa pemerintah bisa jatuh dan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat. Bagas juga menyinggung soal 'tahun politik' dan potensi penggorengan isu untuk mengacau lewat berita hoaks.

Dampak gelombang tsunami Selat Sunda (Twitter @kkpgoid)

Oleh sebab itu, Bagas mengajukan usul kepada Presiden Joko Widodo untuk merombak jajaran BMKG agar lembaga tersebut lebih bermutu. Terlebih dalam memberikan pelayanan peringatan dini kepada masyarakat.

Bagas turut pula menyinggung janji presiden dalam Pemilu 2014 lalu yang akan menempatkan orang-orang ahli di bidangnya untuk bekerja. Dan kini, sudah saatnya untuk dievaluasi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"