Di Indonesia, terutama di Jawa kalau denger kata menyan, pasti kebanyakan langusng ingetnya hal mistis. Kemenyan dianggap sebagai benda yang digunakan dukun atau digunakan buat ritual.
Kemenyan dan dupa kemudian dianggap sebagai benda mistis. Padahal membakar sesuatu yang bisa bikin wangi itu adalah sunah Nabi loh gengs.
"Membakar dupa atau kemenyan ketika berzikir kepada Allah dan sebagainya seperti membaca Alqur'an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari Al-Hadis yaitu dilihat dari sudut pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW
menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan beliau pun sering memakainya." (Kitab Bulghat ath-Thullab halaman 53-54).
Habib Novel Alaydrus dalam sebuah ceramah yang ditayangkan oleh akun Youtube Putra Indonesia menjelaskan kalau membakar dupa atau kemenyan itu bukan semata perbuatan orang musrik.
"Hanya di Indonesia, membakar dupa dikaitkan dengan hal mistis," ujarnya.
Nabi Muhammad menyukai wewangian, bukan cuma minyak wangi atau parfum. Kalau di Arab, kemenyan atau dupa disebut dengan Istijmar.