Upacara Capacocha memang sering dilakukan di puncak gunung yang tinggi. Namun, nggak selalu demikian kok. Ada kalanya mereka melakukan ritual ini di dataran yang lebih rendah seperti danau.
Sebelum pada akhirnya dikorbankan dengan dibiarkan disambar petir, anak-anak ini kebanyakan akan dibius dan dibikin nggak sadar. Nantinya, mereka akan disimpan di tempat upacara dilangsungkan.
Menurut penjelasan Science in Poland (PAP), ritual ini maksudnya mengangkat derajat anak-anak ini ke status yang lebih tinggi. Para peneliti menemukan kerangka dua anak yang berada di gunung berapi Ampato dan Machu Picchu.
Hasil penelitian oleh ahli bioarkeologi ini menyatakan kalau penemuan kerangka anak-anak di atas gunung tersebut merupakan korban ritual capacocha yang udah tersambar petir.
Analisis pada gigi salah satu korban menunjukan kalau dia menderita kelaparan di usia tiga tahun. Kata Socha, bisa jadi itu adalah waktu di mana anak ini diambil dari keluarganya adan dibawa ke puncak gunung untuk dikorbankan.
Sebenarnya jasad anak-anak ini telah lama ditemukan. Namun, para peneliti masih memeriksa spesimen berharga tanpa menyebabkan kerusakan. Memang hasil dari pencitraan x-ray dan pemodelan 3D ini menunjukan adanya sambaran petir pada jasad anak-anak yang ditemukan.