4. Risiko kesehatan reproduksi pada wanita
Dikutip dari Siap Nikah, Jumat (21/5/2021), Dokter Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menerangkan bahwa anatomi leher rahim pada wanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 21 tahun itu berbeda.
Wanita yang menikah pada usia di bawah 20 tahun lebih tinggi berisiko mengalami kanker serviks dibanding yang menikah pada usia di atas 21 tahun.
Secara anatomi, leher rahim atau serviks sebagai penghubung vagina dan rahim. Area serviks masih terbuka ketika usia di bawah 20 tahun dan memperbesar potensi terserang kanker. Pada usia 21 tahun ke atas, saluran penghubung tersebut sudah mulai tertutup sehingga risiko lebih kecil.
5. Risiko penelantaran meningkat
Pernikahan pada usia yang belum matang bisa mengganggu kondisi psikologis setiap pasangan. Ketidaksiapan secara mental dan besarnya beban yang perlu dilunaskan sebagai orang tua juga memicu risiko buruk pada pernikahan dini.
Menikah muda dan memiliki buah hati membutuhkan pertanggungjawaban penuh. Absennya kesiapan mental, kematangan emosi, dan kecukupan finansial berperan dalam penelantaran pada janin dan buah hati.
Dari lima dampak di atas, kita bisa belajar bahwa menikah tak hanya membutuhkan kebulatan niat, tetapi juga kesiapan berbagai aspek meliputi psikologis, finansial, sosial, dan juga pengetahuan.