Dari Karantina Berujung Cinta, Kisah Romantis Para Mahasiswa yang Dipulangkan dari China

Dari Karantina Berujung Cinta, Kisah Romantis Para Mahasiswa yang Dipulangkan dari China

Sudah 14 hari terlewati, 285 WNI yang dievakuasi dari Wuhan sudah keluar dari tempat karantina. Selama dua minggu semua tinggal bersama di hangar pesawat. Di Lanud Raden Sadjad di Kabupaten Natuna. Ada lima tenda besar untuk menampung semua WNI.

Setelah dinyatakan sehat, semuanya pulang ke kampung masing-masing.

Ada beragam latar belakang dari mereka yang dikarantina. Ada mahasiswa, diplomat, hingga kru pesawat. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabpad) Laksamana Madya TNI Yudo Margono, mengatakan timnya telah menyerahkan 285 WNI kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.

WNI yang dikarantina sudah kembali ke kampung halaman (kemenkopmk.go.id)

Para WNI itu dikelompokkan menjadi tiga dan terbang dengan dua pesawat dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.

Ternyata ada kisah menarik dan hubungan baik yang terjalin diantara WNI yang dikarantina ini. Selama 14 hari hidup bersama dan menjalankan aktivitas bersama. Mereka semua semakin akrab satu sama lain.

Sebagian WNI yang diselematkan dari Wuhan adalah mahasisiwa usia 20-an awal. Mereka ini membuat suasana menjadi ceria bahkan menciptakan tarian bersama para TNI.

Namanya masa-masa muda, ternyata banyak yang akhirnya menemukan cinta di karantina ini gengs. Dari karantina jadi pasangan hidup selamanya. Huwaaa ...

Berkegiatan bersama (merahputih.com)

"Kalau yang cinta lokasi, banyak...," kata Virni, warga Jakarta yang ikut diobservasi dikutip dari Suara.com. Virni disebut sebagai ibunya anak-anak. Karena dia yang paling dewasa dan sudah menikah. Diantara remaja yang mudah mabuk cinta.

"Namanya juga remaja, bagaimana sih. Kalau makan berdua, ngapa-ngapain berdua," katanya sambil tertawa, diiyakan beberapa mahasiswa di hanggar itu.

Sementara itu, perkuliahan di China sudah dimulai ketika mereka di karantina. Mahasiswa yag berasal dari Indonesia diminta untuk membuat kelompok belajar bersama dan belajar menggunakan sistem online.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"