Koki:
Siap digoreng. Bawang merah segar sudah siap digoreng. Penggorengan sudah ada. Tapi kurang satu alat lagi. Aku lupa di mana meletakkan alat itu. Padahal tidak bisa menggoreng tanpa...
Satpam:
Pistol... bila maling tidak terkejar lagi, saya gunakan. Pistol untuk menembak...
Tukang Sampah:
Tumpukan sampah, menjadi pemandangan sehari-hari. Akhirnya sekarang…
Koki:
Spatulaku sudah ketemu. Akhirnya aku bisa mulai memasak. Langkah pertama, mari kita masukkan...
Satpam:
Pentungan, pistol, pisau, senter. Peralatanku setiap hari. Agar kampung aman selalu. Wah! tampaknya di dinding sebelah sana ada seseorang yang masuk ke dalam sekolah! Aku berlari mengejarnya dan tiba-tiba…
Pujangga Cinta:
Aku mau mati.. tanpamu aku bukan apa-apa. Lalu dengan cepat aku meraba-raba…
Tukang sampah:
Isi celanaku,, di celanaku ini.. hanya ada beberapa keeping uang ratusan.. aku ingin sekali membelikan mainan untuk anakku, yaitu…
Koki:
Pisau,, sangat tajam dan mengkilat. Aku mulai mencincang bahan-bahan. Hemm... terasa aromanya...
Satpam:
Asem!!! kemana maling tadi, aku terus mengejar
Pujangga Cinta:
surat cinta darinya...
Tukang Sampah:
Berbau busuk. Tapi beginilah pekerjaanku. Aku ikhlas dan sabar. Orang sabar di akhirat nanti akan masuk…
Koki:
Ke dalam minyak panas. Siap untuk menggoreng bawang merah
Nha, begitulah contoh puisi bersambung buat kamu.